Proyek Jaingan Gas Di Duga Asal Jadi


RABUMULIH – liputansumsel.com Pelaksanaan pekerjaan proyek jaringan gas (Jargas) bumi sebanyak 32.000 sambungan rumah (SR) oleh tiga perusahaan konsorsium yakni, PT Wijaya Karya (Wika), PT Nindya Karya (NK), dan PT Rekayasa Industri (Rekin) terus disoal sejumlah warga. Selain dinilai banyak menimbulkan persoalan di sekitar lokasi pekerjaan, spesifikasi kontruksi terutama pada pelaksanaan galian diduga asal-asalan dan tidak sesuai RAB.

Diantaranya diungkapkan oleh Edy Hosen, warga Jalan Angkatan 45 Kelurahan Gunung Ibul Barat Kecamatan Prabumulih Timur. Menurut pria yang juga menjabat Ketua Pemuda Panca Marga (PPM) Kota Prabumulih ini, disamping tidak memenuhi standar safety dan keselamatan kerja (K3) kedalaman galian untuk penanaman pipa sambungan rumah banyak tidak sesuai dengan acuan kedalaman proyek Migas setinggi 45 centimeter.

“Galian pipa proyek gas rumah tangga di Jalan Pakjo, Gunung Ibul Barat tidak memenuhi ketentuan safety, dan kedalaman galian pipanya hanya sekitar 25 cm,” sebut Edy, menyesalkan pekerjaan galian jargas tersebut kepada Koran ini, Kamis (8/9) siang.

Edy sapaan akrab pria berkumis ini, bahkan meragukan target proyek jargas bumi dapat selesai tepat waktu sebelum akhir tahun nanti. Hal itu dia sebutkan setelah melihat pola pelaksanaan pekerjaan yang menelan anggaran pemerintah pusat ratusan miliar tersebut tanpa ada mekanisme yang jelas dan tidak mengikuti SOP yang diatur Ditjen Migas.

“Kemudian lemahnya pengawasan dilapangan juga menjadi salah satu factor lain penyebab carut marutnya pekerjaan proyek jargas rumah tangga ini. Ditambah lagi tidak profesionalnya dan belum kredibelnya para sub kontraktor dalam pekerjaan membuat proyek ini semakin tak terarah,” jelas Edy, seraya mengkhawatirkan kondisi tersebut dapat merusak integritas Pemerintah kota dan kredibilitas para perusahaan konsorsium.

Keluhan sama juga diutarakan Iis (32), warga Jalan Krakatau Kelurahan Gunung Ibul Kecamatan Prabumulih Timur kota Prabumulih. Namun ia tambahkan, selain dinilai sembarangan pekerjaannya juga seperti dibiarkan terbengkalai sehingga dapat mengancam keselamatan warga dan merusak lingkungan.

Lebih jauh dikatakan Iis, seharusnya pihak pelaksana dari perusahaan konsorsium usai melakukan aktivitas pekerjaan galian sisa materialnya langsung dibersihkan. “Nah ini jinggoklah dewek, mano basing (sembarangan, red) be gawenyo sampe pipa paralon sambungan parit rumah bocor keno galian. Sudah itu, janji duo hari nak meneri kedalemannyo sampe sekarang dak ngulang-ngulang. Laju nak ngapo-ngapo saroh, tiko (sampai,red) nak metuke motor be susah,” gerutuk ibu tiga anak ini, saat dibincangi awak media.

Terpisah, terkait keluhan masyarakat dan dugaan pelaksanaan proyek jargas bumi SR dikerjakan asal-asalan, Manager Konstruksi PT WIKA, Tri Wahyudi melalui Kepala Bagian Humas Masrul ketika dikonfirmasi, Kamis (8/9) sore, berasalan pihaknya belum memperbaiki galian jargas karena masih menunggu pelaksanaan tes gas in terlebih dahulu.

“Kita belum bisa menutup galian gas karena akan dites lebih dahulu, jadi memang belum dilakukan perbaikan,” jawabnya kepada puluhan pewarta, ketika ditemui dikantornya, di Jalan Jenderal Sudirman Kelurahan Gunung Ibul, tepatnya di depan markas Yon Zipur II/SG kemarin.

Begitu pun, soal pekerjaan galian dan insiden kecelakaan kerja yang timbul dijelaskan Marsul bukan menjadi tanggung jawab pihaknya saja tetapi juga perusahaan konsorsium lain atau perusahaan sub kontraktor. “Pekerjaan ini dilaksanakan secara konsorsium, jadi sudah dibagi-bagi. Kalu menyangkut NK atau Rekin, silahkan konfir ke mereka. Ada terkait pekerjaan kita, langsung kita tindaklanjuti,” jelas Masrul ketika dibincangi, didampingi staf humas lain, Mustadi.

Disinggung progress pekerjaan secara keseluruhan, dijelaskan Masrul pihaknya belum bisa mencatat angkanya secara pasti karena masih menunggu laporan teknis dari dua perusahaan konsorsium lain. “Belum tahu berapa angka pastinya, tapi bila dipersentasikan sekitar 90 persen untuk pekerjaan galiannya,” terangnya.

Sebelumnya, keterangan berbeda justru diperoleh dari salah satu perwakilan perusahaan konsorsium PT Nindya Karya (NK). Kepada wartawan, ketika ditemui dikantor sekaligus base camp perusahaan plat merah tersebut salah satu karyawannya yakni, Yus meminta awak media mendatangi kantor KSO PT WIKA terkait lingkupan pekerjaan jargas bumi sambungan rumah.

“Mohon maaf bapak-bapak, kalau soal menyangkut pekerjaan ini silahkan langsung ke KSO kita PT WIKA. Semuanya sudah diserahkan disana, ruang lingkup pekerjaan kita juga sedikit hanya wilayah desa Pangkul, Muara Sungai, Sungai Medang, dan Mangga Besar saja pak,” jawab pria yang mengaku bekerja dibagian design proyek ini singkat.

Terpisah Direktur PT Cindo Abadi Perkasa Deni Viktoria .SH. subkon PT Wika , di temui di ruang kerjanya menjelaskan Untuk pemasangan Pipa Jaringan saat ini sudah mencapai 90 % untuk pekerjaannya saja. dan di perkirakan ahir september pekerjaan tersebit selesai 100%

Terkait adanya permasalahan di lapangan deni berharap jangan di bebankan ke subkon saja agar pekerjaan cepat selesai
(sumber penasumatera. lisus)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.