Bupati OKU Timur "Pemerintah Pusat Jangan Bunuh Petani Dengan Impor Beras"

OKU Timur, LiputanSumsel - Bupati OKU Timur H.M Kholid Mawardi meminta kepada pemerintah pusat yang akan melakukan impor beras dengan alasan kekurangan stok beras untuk bisa berhitung terlebih dahulu sehingga ketika beras impor datang tidak bersamaan dengan panen petani.

"Harus ada hitung-hitungan sehingga beras impor masuk bertepatan dengan paceklik yakni bulan Desember-Januari. Jika impor beras masuk ketika bulan Februari maka petani sudah panen sehingga berimbas pada murahnya hasil pertanian. Jika demikian maka impor beras sama dengan membunuh petani.

Pemerintah jangan membunuh petani,"kata Bupati OKU Timur H.M Kholid Mawardi usai melakukan panen bersama di Kecamatan Buay Madang Timur, Senin (29/01/2018).
Menurut Kholid, hingga saat ini dirinya tetap menolak wacana impor beras tersebut karena akan berdampak pada anjloknya harga beras petani yang telah dengan susah payah menggarap lahan.

Tingkat kemiskinan berada di desa, untuk itu perekonomian dan apa yang menjadi usaha masyarakat desa harus dihargai.
Menurut Kholid, jika ingin melakukan impor beras mestinya sudah dihitung dan diprediksi sejak bulan Oktober jumlah kebutuhan masyarakat dan jumlah stok sehingga impor beras yang masuk tidak menganggu harga jual gabah maupun beras petani. 

"Meskipun luas lahan pertanian OKU Timur hanya seperempat dari luas lahan di Banyuasin, namun OKU Timur mampu menjadi kabupaten penghasil beras kedua terbesar di Sumsel dengan pertanian irigasi tekhnis dan sawah tadah hujan, "tegasnya mengakhiri. (YRb) 

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.