Rusman Diduga Bandar dan Pengedar Narkoba Terpaksa Di Tembak Saat Akan Ditangkap

Muara Enim,Liputansumsel.com
Tangisan keluarga Rusman (34), tak terbendung saat berada di depan instalasi forensik rumah sakit (RS) Bhayangkara, Kamis (29/8/2019).

Mereka meratapi meninggalnya Rusman setelah sempat mengalami masa kritis selama dua hari.

Rusman mengalami luka tembak di bokong kanan bagian atasnya akibat melawan saat hendak dibekuk polisi.

Kapolsek Gelumbang AKP Dwi Satya Arian yang datang ke rumah sakit Bhayangkara mengatakan, Rusman merupakan bandar sekaligus pengedar sabu di wilayah Muara Enim dan sekitarnya.

"Tindakan tegas namun terukur terpaksa dilakukan terhadap tersangka lantaran melawan saat akan ditangkap,"ujarnya.

Bahkan akibat perlawanan tersebut, dua anggota yang bertugas menangkap tersangka, kini masih menjalani perawatan intensif di RS Bhayangkara.

Sebab mereka mengalami luka akibat sempat terjadi pergulatan dengan pelaku yang saat itu telah dibekuk.

Saat itu Rusman lari ke kebun dan kemudian nekat melukai petugas dengan sebilah senjata tajam yang dibawanya.

"Bripda Erdin Aldiansyah mengalami patah tangan kanan. Sedangkan Bripda Andre Noval mengalami memar di seluruh tubuhnya atas perlawanan yang dilakukan tersangka."

"Sekarang kedua anggota tersebut masih menjalani perawatan di rumah Sakit bhayangkara,"ujarnya.

Dwi mengatakan, tempat kejadian perkara (TKP) terjadi di desa Alay Kecamatan Lembak yang berbatasan dengan desa Modong kecamatan sungai rotan kabupaten Muara Enim.

Penangkapan terhadap tersangka dilakukan oleh gabungan Satresnarkoba Muara Enim bersama Polsek Lembak dan Polsek Gelumbang, Selasa (27/8/2019) lalu sekira pukul 16.00 WIB.

"Setelah dibentuk tim, kemudian dilakukan penyelidikan dan didapatlah informasi bahwa pelaku akan melakukan transaksi di wilayah Gelumbang.

Namun rupanya bergeser dan menuju ke perbatasan wilayah Lembak dan Modong,"ujarnya

Dari penangkapan tersebut aparat berhasil mengamankan barang bukti dari tangan pelaku berupa sabu seberat 25 gram dan 61 butir pil ekstasi. Serta sebilah senjata tajam.

"Namun tersangka melakukan perlawanan bahkan melukai petugas sehingga tindakan tegas namun terukur terpaksa kita lakukan terhadap tersangka,"ucapnya.

Setelah itu, baik aparat polisi yang terluka maupun tersangka sempat dibawa ke RS Prabumulih untuk mendapat pertolongan pertama.

Namun kemudian dirujuk ke RS Bhayangkara kota Palembang.

"Dua hari menjalani perawatan, tersangka mengalami kritis dan kemudian meninggal dunia,"ujarnya.

Sementara itu, ibu kandung Rusman, Neti (55) mengatakan jenazah anaknya akan dibawa ke kampung halaman mereka yang berada di Dusun Parameten kabupaten Pali.

"Jenazah akan kami makamkan di dusun tempat tinggal kami,"ujarnya sembari menangis saat ditemui di depan instalasi forensik RS Bhayangkara.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.