Temui Menhub, Herman Deru Usulkan Jembatan Lematang dan Kelok Endikat

Jakarta - liputansumsel--Mengawali kegiatannya pada pekan pertama di bulan Januari 2020, Gubernur Sumsel Herman Deru menemui Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di kantor Kementerian Perhubungan,  Jalan Medan Merdeka Barat,  Jakarta Pusat,  Senin (06/01) pagi.


Dalam pertemuan tersebut Gubernur Herman Deru menyampaikan empat usulan kepada Menteri Budi Karya Sumadi.
"Iya,  saya menghadap pak Menteri.  Ada beberapa permintaan yang saya ajukan dan usulkan.  Pertama tentang pemindahan pelabuhan Boom Baru untuk mengantisipasi kontainer. Kedua tentang aliran sungai,  mana yang merupakan kewenangan provinsi mana yang kewenangan pusat.  Ketiga yaitu perlintasan sebidang,  wilayah yang dilintasi perlintasan kereta api yang kerap kali menimbulkan kemacetan.  Kemudian tentang pembangunan jembatan Endikat.  Saya ingin agar Endikat ini bisa dibangun seperti Kelok 9 di Sumatera Barat", jelas HD.


Pemindahan pelabuhan Boom Baru ke pelabuhan Tanjung Api-Api menurut HD sudah sangat mendesak, sebagai solusi jangka pendek untuk mengatasi kemacetan lalu lintas akibat penumpukan kontainer,  sekaligus juga sebagai sarana pengangkutan komoditas pangan dan  pertanian. Dilanjutkan HD,  tak hanya pelabuhan Tanjung Api- Api ( TAA)  yang harus dikembangkan, pemanfaatan aliran sungai Musi yang digunakan sebagai perlintasan sarana angkutan komoditas perkebunan,  pertanian,  dan  pertambangan perlu diperjelas kewenangannya.


HD juga mengungkapkan dengan pembangunan jalan tol Palembang - Indralaya yang  sudah operasional dan  Palembang - Betung yang kini tengah dibangun,  di sisi lain menimbulkan dampak kemacetan di perlintasan sebidang  seperti Prabumulih dan Muara Enim, serta Baturaja.  "Ada 9 jalan di Sumsel yang  sering terjadi kemacetan karena dilintasi kereta api.  Ini kita usulkan agar segera dibangun fly over atau under pass,  ke Kementerian  Perhubungan dan PU,  sebab ini masuk jalan nasional", ujarnya.


Sedangkan untuk pembangunan jembatan Endikat,  HD mengatakan pihaknya telah meminta kajian teknis dari Kementerian Perhubungan untuk mendorong ke Kementerian  PU agar jembatan tersebut segera dibangun. " Paling tidak nanti di wilayah tersebut bisa  mempersingkat rute dan memperlandai konturnya", tandasnya.


HD menambahkan,  tidak hanya jembatan Endikat yang diusulkan  termasuk juga jembatan Lematang.  "Iya,  dua-duanya kita ajukan dan  usulkan.  Endikat dan Lematang,  sebab ini sebelumnya sudah pernah kita usulkan,  dan masuk dalam kebijakan strategis nasional", tegasnya.


Seperti diketahui keinginan pembangunan Jembatan Lematang itu kembali mencuat pasca terjadi kecelakaan maut Bus Sriwijaya di liku Lematang pada 23 Desember lalu yang menewaskan hingga 35 orang.


Dari empat usulan yang diajukan tersebut,  HD menjelaskan semuanya ditanggapi dengan baik oleh Kementerian  Perhubungan, ada yang  segera mendapat solusi,  ada juga yang masih membutuhkan kajian lebih lanjut.


Sementara menanggapi usulan yang diminta Gubernur Herman Deru,  Menteri Budi Karya Sumadi berjanji segera mengupayakannya.  Terkait percepatan pemindahan pelabuhan Boom Baru ke pelabuhan TAA sekaligus pengembangannya,  Budi menyarankan agar dapat dilakukan tender ataupun dikompetisikan. "Bisa dilakukan kerjasama antara pemerintah dan swasta.  Kalau Kementerian Keuangan sendiri cenderung untuk melibatkan swasta,  sehingga tidak sepenuhnya memakai dana APBN.  Akan lebih baik lagi skema pembiayaannya antara swasta dan investor", terangnya. (ril hms))

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.