Pemprov Sumsel Tuntut Perusahaan Tambang Terlibat Dalam Pengentasan Kemiskinan

PALEMBANG -liputansumsel.com-- Wakil Gubernur Sumsel H. Mawardi Yahya menekankan agar setiap perusahaan yang menggali Sumber Daya Alam (SDA) di Sumsel untuk turut terlibat dalam pengentasan kemiskinan di Sumsel hingga satu digit melalui program CSR.

Hal itu disampaikan Mawardi ketika membuka Rapat Koordinasi Pemerintah Provinsi Sumsel - Forum CSR Kesejahteraan Sosial (Kesos) Sumsel dan Dunia Usaha yang digelar di Griya Agung Palembang, Selasa (10/3).

Menurut Mawardi, sinergitas dan kolaborasi antara Pemprov Sumsel, Forum CSR Kesos Sumsel dan dunia usaha di berbagai sektor memang dibutuhkan dalam rangka pemberdayaan masyarakat dan peningkatan ekonomi rakyat sehingga mendorong turunnya angka kemiskinan.
"Kita harap perusahaan yang memanfaatkan SDA di Sumsel ini berpartisipasi melalui CSR ini. Forum CSR ini menampung berbagai skala mulai dari skala industri, skala pertambangan dan lainnya. 

Saat ini kita lihat yang ada hanya partisipasi perusahaan industri yang pendapatannya masih membutuhkan proses lebih lama," kata Mawardi.
Sebab itu, dia menghimbau agar setiap perusahaan khususnya perusahaan tambang tidak tutup mata dalam setiap kegiatan yang bermuara pada kesejahteraan masyarakat.

"Di Sumsel ini banyak perusahaan tambang yang tinggal sedot dan gali SDA dan jual. Itu yang kita harapkan dapat turut andil untuk kemajuan Sumsel," terangnya.

"Nanti kami bersama pak Gubernur akan menekankan kepada perusahaan tersebut untuk berpartisipasi dalam CSR ini," imbuhnya.
Sementara Ketua Forum CSR Sumsel J. Rianthony Nata Kesuma mengatakan, rapat koordinasi terswbut sengaja digelar untuk mensinkronisasikan program kerja Forum CSR, kebutuhan dinas terkait di lingkungan Pemprov Sumsel dengan kepentingan perusahaan.

"Itu yang akan disinkronkan sehingga menghasilkan program yang cocok dengan kebutuhan masyarakat," katanya.
Pada tahun 2020 ini, lanjutnya, pihaknua sudah menyiapkan sedikitnya 9 program utama.
"Penjabarannya banyak seperti pembangunan rumah komunitas untuk masyarakat berpenghasilan rendah, pembangunan rumah murah, bedah rumah, pemberdayaan dan pembinaan kampung KB, memutus mata rantai kemiskinan dan masih banyak lagi," terangnya

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.