PIPA PERTAMINA FIELD PENDOPO JIRAK BOCOR MENYEBAR KE LAHAN WARGA DAN SUNGAI

 MUBA-liputansumsel.com--Di Tengah pandemic Covid-19/corona yang membuat seluruh manusia di dunia merasa sangat ketakutan dan selalu waspada supaya virus mematikan tersebut tidak menyebar,di tambah lagi dengan warga Desa jembatan gantung Kecamatan Jirak Jaya Kabupaten Musi Banyuasin,semenjak dua hari ini bertambah takut di karenakan adanya Pipa milik Pertamina field pendopo yang berada di Dusun 6 Desa Jembatan Gantung, Kecamatan Jirak Jaya, Kabupaten Musi Banyuasin,pipa perusahaan tersebut mengalami bocor dan mencemari lingkungan sekitar dan di duga akan berpotensi meledak.

Dalam pantauan awak media di lokasi kejadian senin(20/04/20) bahwa terlihat jelas pipa milik perusahaan tersebut mengalami bocor yang minyak nya mengalir ke sungai terdekat dan sangat di sayangkan di tempat kejadian pekara(TKP) tidak ada papan pemberitahuan bahwa lokasi mudah terbakar akibat minyak tersebut.
Dari keterangan pegawai Pertamina bernama Pratama yang ada di tempat kejadian perkara (TKP)  mengaku sebagai Humas Pertamina mengatakan kejadian tersebut terjadi pada 2 hari yang lalu.

"Kejadian ini terjadi pada dua hari yang lalu di duga akibat ulah oknum yang tidak bertanggung jawab,dan pada saat ini kita tengah melakukan pembersihan lahan warga yang tercemar dengan cara membersihkan minyak-minyak pada sungai kecil dan sekitar pipa," ungkap Pratama kepada media ini pada,sore Senin(20/04/20).

Saat di singgung mengenai lahan warga yang tercemar Pratama, mengatakan berdasarkan peraturan bupati (Perbub) lahan warga yang terkena dampak pipa bocor akibat sabotase tidak mendapatkan ganti rugi ataupun tali asi.

Di lain tempat saat awak media mintai keterangan Kepada warga desa jembatan gantung yang membersihkan minyak yang mencemar ke sungai dan lahan yang tidak mau di sebutkan namanya mengatakan bahwasannya,"kami bekerja  sebanyak dua puluh orang untuk membersihkan lahan dan sungai tercemar pipa bocor Tersebut dan pekerjaan tersebut sudah kami lakukan selama dua hari itu juga kami di suruh oleh oknum kepala desa jembatan gantung dan di bayar dengan upah 6 juta rupiah di bagi dua puluh orang,jelas warga yang nama nya tidak mau di sebutkan'.

Sementara,kepala kepolisian resort (Kapolres) musi Banyuasin,AKBP,Yudhi Surya Markus Pinem,SiK melalui kasat Reskrim,Akp Delly Haris,SH,MH saat di konfirmasi awak media melalui pesan singkat whatsapp belum ada jawaban.(agung).

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.