Masyarakat Nilai Penanganan Covid 19 OKU Amburadul

# Positif Covid 19 OKU Bertambah 15 Orang
BATURAJA - liputansumsel. com- Masyarakat Baturaja Kabupaten OKU menilai penanganan Covid-19 dinilai amburadul karena penanganannya  tidak terkoordinasi mulai dari pihak kelurahan, Dinas Kesehatan hingga Gugus Tugas Covid 19 OKU.

Ini dapat dibuktikan dengan melonjaknya angka penyebaran Cobid 19 di OKU yang jumlahnya terkonfirmasi, Rabu (13/5) menambah  15 orang positif covid 19.

Kekecewaan penanganan Covid 19 OKI sebagaimana diungkapkan oleh Ketua RT 13 Kelurahan Sekar Jaya Baturaja Timur Kabupaten OKU, Erlan Yudensi kepada awak media.

"Saya sangat kecewa dengan penanaganan Cobid 19 OKU hingga ada warga saya yang terpapar virus Corona, " ujar Erlan dengan nada sangat marah.

Sebagai ketua RT, menurut Erlan ia merasa sangat terkejut mengetahui ada warganya berinisial AS (21), warga RT 13 Kelurahan Sekar Jaya yang positif terpapar Cobid 19.


"Saya sangat kecewa karena tahu ada warganya AS yang terpapar covod 19 dari warga RT 09, Harsuddin bukan dari kelurahan, " jelasnya.

Warga yang terpapar Covid 19, AS tersebut baru diketahui RT 13 pulang dari Tanggerang,  yang merupakan pegawai salah satu supermarket ternama di Tanggerang. AS sudah pulang ke Baturaja sejak sepuluh hari sebelumnya dan ia periksa ke Puskesmas Sekar Jaya dengan keluhan sakit di bagian dada.

" AS pulang ke Sekat Jaya dari Tanggerang tidak melapor ke RT, padahal kita sudah menghimbau warga yang dari luar harus melapor ke RT. Anehnya lagi, pihak kelurahan tidak cepat melakukan koordinasi kepada RT kalau ada warga yang terindikasi terpapar Covid 19 setelah ia melakukan pemeriksaan. Kita sebagai ketua RT yang sangat ketat malah pihak kelurahan seperti kurang koordinasi. Saya sangat kecewa, " papar Erlan berapi-api mendapati kondisi di lingkungan RT-nya ada warga yang terpapar Covid  19 namun penanganannya sangat lambat.

Kalau sudah seperti ini, Erlan menegaskan bohong besar kalau kita mau menggaungkan pemutusan mata rantai Covid 19 di OKU kalau koordinasi dan penanganannya tidak standar.

Hal senada juga diungkapkan Ketua RT 19 Sekar Jaya, Darmawansyah yang sejak awal  bersama-sama telah menghimbau warganya  dan minta pihak kelurahan terus berkoordinasi agar warga yang datang dari luar untuk melapor apalagi sudah ada gejala Covid 19. " Jadi wajar kalau warga Sekar Jaya resah bila penanganan Covid 19 terkesan ditutupi, " cetus nya kesal.

Kedepan karena sudah sejak sepuluh hari lalu AS berada di RT 13, tidak menutup kemungkinan ada warga lain yang ikut terpapar. " Saya tidak tahu lagi harus bagaimana, apakah keluarga AS sudah diisolasi mandiri atau belum oleh Gugus Tugas Covid 19 OKU, " tanya Erlan menimpali dengan nada yang sangat kesal.

Sementara itu, Anggota DPRD OKU, Naproni yang juga tinggal di lingkungan Kelurahan Sekar Jaya sangat menyayangkan lambannya penanganan Covid 19 OKU yang ia nilai tidak berjalan sesuai SOP.

" Saya berharap Gubernur Sumatera Selatan dapat turun langsung ke OKU guna memantau penanganan Covid 19 OKU. Karena jika tidak, tidak menutup kemungkinan OKU penyebaran Covid di OKU bertambah banyak dan ini tidak kita inginkan. Bila perlu Kabupaten OKU juga dilakukan PSBB seperti Kota Palembang dan Prabumulih, " ungkapnya.

Bertambahnya positif Covid 19 OKU sebanyak 15 orang ini dibenarkan oleh Tim Gugus Tugas Covid 19 OKU hingga total berjumlah 26 orang.


" Terhitung hari ini bertambah 15 kasus positif COVID-19 di Kabupaten OKU, hingga totalnya berjumlah 26 orang, " Ujar Juru Bicara Satgas COVID-19 Ogan Komering Ulu (OKU), Rozali kepada awak media.

Kalau sebelumnya jumlah kasus positif Covid 19 di Kabupaten OKU hanya berjumlah 11 orang dan karena hari ini ada penambahan 15 orang totalnya menjadi 26 orang. (tim)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.