Covid-19 Sebabkan Batalnya Pembangunan Tiga Mega Proyek Di Prabumulih.

PRABUMULIH ,liputansumsel.com — Pandemi Coronavirus Deases yang sempat mewabah di Indonesia, tidak hanya berdampak terhadap merwosotnya ekonomi kerakyatan, namun hal itu juga memberikan dampak terhadap keuangan pemerintah pusat yang berimbas kepada batalnya pembangunan infrastruktur di berbagai daerah serta pemotongan anggaran APBD disemua daerah tidak terkecuali Prabumulih .

Bahkan tidak hanya mengalami refocusing yang mencapai 40%, Prabumulih juga harus menelan pil pahit dengan batalnya pelaksanaan tiga mega proyek yang pada awal tahun 2020 digadang -gadang akan di bangun di kota prabumulih melalui aluran dana APBN.


Sebut saja pembagunan Universitas AKA Migas, Fly Over dan pelebaran depan kantor Pemkot Prabumulih yang totalnya mencapai 31,8M

“Ketiga Mega proyek itu kan duitnya bukan dari APBD, kalau pakai duit dari anggaran sendiri tidak masalah dibatalkan, tapi inikan asalnya dari APBN tentu membuat kami sedih, karena seharusnya hampir setengah triliun kucuran dana APBN yang bisa kita serap untuk pembangunan di Prabumulih ,” ungkap Ridho saat sibincangi awak media usai menghadiri rapat paripurna DPRD, senin (15/06/2020).

Namun lebih lanjut suami ngesti rahayu mengatakan jika rencana pembangunan mega proyek tersebut tetap akan di lakukan di tahun depan (2021,red), dan itu akan dikoordinasikan kembali ke Kementerian PUPR.

Meskipun ada proyek yang di batalkan namun Ridho juga tetap ucapkan syukur karena tidak semua proyek pusat dibatalkan, untuk tahun ini ada beberapa proyek pusat yang tetap akan dilanjutkan pembangunannya sepertti pembangunan rumah bagi 255 petugas kebersihan

“Untuk rumah bagi petugas kebersihan tetap akan dilaksanakan, itu pun hanya dengan anggaran 8M saja, sementara rumah bagi pemulung dan tukang becak akan dilaksanankan dengan menggunakan anggaran tahun depan,” tandas ridho.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.