Kapolres Ajak Elemen Masyarakat Jaga OKU Tetap Kondusif


Baturaja - liputansumsel.com--Kapolres OKU AKBP Arif Hidayat Ritonga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjaga OKU tetap kondusif. 

Hal tersebut disampaikan Kapolres OKU saat melakukan silaturahim bersama toga lintas agama, tomas, perwakilan ormas dan masyarakat di ruang lobi Mapolres OKU pada Kamis siang (15/10). 

Menyikapi Pilkada OKU Tahun 2020 dan maraknya aksi unjuk rasa menolak Omnibus Law dan UU Cipta Kerja, Kapolres juga mengajak seluruh elemen masyarakat OKU untuk tidak mudah terprovokasi dan terpecah-belah. 

"Silahkan menyampaikan aspirasinya di depan umum secara damai dan tertib. Kami tidak bisa melarang hal tersebut sebab itu sudah diatur UU dan bagian dari demokrasi. Sepanjang tidak anarkis. Sebab kalau anarkis bisa membuat kerusakan. Saya rasa semua agama menentang hal itu. Apapun persoalannya biasakan untuk tabayyun atau bertanya langsung agar tidak bisa menimbulkan persepsi yang salah," ujarnya dengan ramah.

Dalam kesempatan itu, Kapolres OKU mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada semua pihak sehingga OKU dinilai banyak pihak terutama dari Polda Sumsel dalam keadaan kondusif. 

"Kita OKU ini sebagai pusatnya tiga OKU bisa menjadi contoh bagi daerah lain. Meskipun kemarin ada aksi unjuk rasa, alhamdulillah bisa berjalan lancar dan aman. Tanpa ada permasalahan. Mari kita pertahankan keadaan kondusif ini kedepannya. Apalagi sebentar lagi kita akan menghadapi Pilkada OKU," lanjutnya.

Menyangkut pencegahan Pandemi Covid-19, Kapolres OKU meminta masyarakat OKU agar jangan terlalu takut dengan wabah itu, tetapi sebaliknya tidak boleh takabur.

"Kita harus yakin bahwa virus ini datang dari Allah SWT, jadi kita tidak boleh terlalu takut. Tapi kita juga tidak boleh takabur. Sebab virus itu makhluk Allah SWT. Bentuk ketidak takaburan kita adalah melaksanakan tiga M, yakni memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Dokter saja bisa kena, apalagi kita orang biasa," terang Kapolres.

Acara silaturahim dilanjutkan masukan dari perwakilan toga dan ormas. Termasuk juga dari tokoh NU, Katolik, MUI, DPC FSP PP KSPSI dan lainnya.

Acara ditutup dengan pembacaan Pernyataan Sikap dibacakan salah satu perwakilan toga yang datang. Isi pernyataan tersebut intinya mendukung aksi penyampaian pendapat di muka umum dengan damai, tertib dan aman. Serta menolak segala bentuk tindakan anarkis di Provinsi Sumsel khususnya OKU. Mendukung upaya yang dilakukan oleh TNI-Polri untuk menegakkan hukum NKRI dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.

(Dn)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.