Silahturahmi Antara Wartawan dan Pengurus DPD Aliansi Indonesia Sumsel Berlangsung dengan Penuh Keakraban



Palembang, Liputansumsel.com--Maju dan berkembangnya suatu daerah, tentunya tak lepas dari peran serta dari segenap lapisan masyarakat. Hal inilah yang setidaknya mendasari pertemuan silaturahmi yang terjalin antara sejumlah wartawan yang bertugas di Sumsel dengan Ketua beserta pengurus Lembaga Aliansi Indonesia Badan Peneliti Aset Negara (LAI-BPAN) DPD Sumatera Selatan dirumah kediaman Saipul Rahman yang merupakan salah satu pengurusnya yang beralamat di Kelurahan Karya Mulya, Kecamatan Sematang Borang Palembang.



Pertemuan silaturahmi yang dihadiri sejumlah wartawan diantaranya yaitu Bolot wartawan Buser24, Reza Saputra wartawan Sultan Muda dan Hadi wartawan Radar Metro yang menjabat sebagai Ketua Bidang Pembelaan Wartawan PWI Muba itu berlangsung dengan penuh keakraban, sementara itu Lembaga Aliansi Indonesia yang dipimpin langsung oleh Ketua DPD Lembaga Aliansi Indonesia Sumsel Syamsuddin Djoesman didampingi sejumlah pengurus serta anggotanya.



Ketua rombongan wartawan Hadi Darmawan mengatakan, silaturahmi yang terjalin dengan Lembaga Aliansi Indonesia Sumsel ini tak lain adalah karena pihaknya dan pihak Lembaga Aliansi Indonesia memiliki komitmen yang sama, terutama dalam bidang kemajuan di Propinsi Sumsel kedepan, termasuk soal pengawasan kinerja aparatur pemerintah dalam hal pengelolaan anggaran.



"Kita dan pihak Lembaga Aliansi Indonesia memiliki komitmen yang sama, yakni kita bertekad untuk terus mengawal pembangunan di Sumatera Selatan. Sehingga pembangunan yang dilakukan di Sumsel ini dapat berjalan maksimal dan tepat sasaran," jelas Hadi.



Sementara itu Syamsuddin Djoesman Ketua DPD LAI-BPAN Sumsel menyambut baik adanya silaturahmi yang terjalin ini. Menurutnya, silaturahmi ini akan menjadi ajang sharing atau tukar pendapat antara pihaknya dengan pihak wartawan," tuturnya.



"Kita sangat setuju dengan adanya kegiatan silaturahmi ini, dimana kita dapat berkoordinasi, terutama soal pembangunan di wilayah Sumsel. Kita sama-sama berkomitmen bahwa penghalang terbesar dalam pembangunan ini adanya praktek korupsi, kolusi dan nepotisme, karenanya itu kita bersama sepakat untuk melakukan pengawasan disetiap kegiatan pembangunan yang dibiaya dengan uang negara tersebut," katanya.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.