Ridho Yahya Buka sosialisasi Choacing Clinic PSP 2022


PRABUMULIH liputansumsel.com --Walikota Prabumulih Ir. H. Ridho Yahya MM, Menghadiri sekaligus membuka langsung kegiatan acara sosialisasi Choacing Clinic Program Sekolah Penggerak (PSP) 2022 untuk calon kepala sekolah, bertempat di gedung kesenian rumah dinas Walikota Prabumulih, Kamis (17/2/2022).


Choacing Clinic yang merupakan program unggulan Kemendikbud sebagai salah satu perwujudan kebijakan Merdeka Belajar, dengan tujuan seluruh stakeholder pendidikan untuk bergotong royong memajukan pendidikan.


Kegiatan acara sosialisasi Choacing Clinic ini, mengupas aspek-aspek implementasi PSP mulai dari Kriteria Kepala Sekolah yang berhak mendaftar PSP, alur pendaftaran, seleksi, sampai dengan penetapan kelolosan mengikuti PSP.


 


Tampak hadir dalam kegiatan tersebut,  Kepala Dinas pendidikan Kota Prabumulih, Kusron, S.Pd,M.Si, dan perwakilan sekolah mulai dari tingkat TK/PAUD, SD, SMP serta SMA termasuk SLB di kota Prabumulih.


Dalam kesempatannya Ridho Yahya menyampaikan tujuan sekolah penggerak ini agar para guru punya inovasi dan menjadi Pioneer.


“Hari ini kegiatannya sosialisasi pendaftaran calon kepala sekolah PSP. Dengan itu berharap agar kepala sekolah dan guru-guru punya inovasi bagaimana caranya menggerakan anak didik sekolahnya itu benar-benar menjadi Pioneer dalam pendidikan,” ujar Walikota


Selain itu, Ridho Yahya juga mengatakan, perihal covid beliau menegaskan protokol kesehatan menjadi hal yang utama.


“Masih dilaksanakan sekolah tatap muka namun tetap mengutamakan protokol kesehatan. Jika ada yang terpapar covid cukup satu kelas itu saja yang dilaksanakan pembelajaran secara daring, tidak mesti satu sekolah,” tandasnya.


Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Prabumulih, Kusron, S.Pd.M.Pd, Dalam penyampaian laporannya mengatakan, kegiatan yang dilaksanakan tersebut diikuti peserta sebanyak 256 peserta mulai dari tingkat TK/PAUD, SD, SMP dan SMA di Prabumulih.


“Untuk tingkat TK/PAUD diikuti 112 peserta, sedangkan untuk tingkat SD dan 24 SMP pesertanya ada 104, dan untuk tingkat SMA ada 16 peserta,” jelasnya.


Kadisdikbud juga mengatakan kegiatan ini merupakan sosialisasi bagaimana caranya mereka mendaftar menjadi calon kepala sekolah PSP.


“Memang ada aplikasinya namun terkadang masih banyak hambatan. Untuk syarat menjadi kepala sekolah PSP adalah kepala sekolah dan bukan Plt. Sedangkan untuk kriteria khusus nanti akan ditentukan pusat,” katanya.(red)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.