Bukan Ledakan Pipa Gas, Namun Uap dari Oil Pit yang Terbakar


Prabumulih,liputansumsel.com– Pertamina EP Limau Field (PEP Limau) memberikan klarifikasi atas kejadian kebakaran di Stasiun Kompresor Gas I (SKG I) pada Senin (9/5). Senior Manager Limau Field Zulfikar Akbar menyampaikan bahwa yang terbakar adalah uap gas/kondensat yang terakumulasi di sekitar oil pit dan rawa, dan bukan ledakan pipa gas.


Sekitar pukul 06:00 pagi, tercium bau menyengat uap gas/kondensat dari arah rawa. Kondisi ini segera dilaporkan operator kepada pengawas. Belum sempat diambil tindakan, tiba-tiba terjadi letupan dari sumber yang belum diketahui dengan pasti. Ketika tim melakukan evakuasi dan pemadaman, diketahui dua orang warga dengan inisial K (52) dan N (47) terkena sambaran api. Dua warga tersebut sedang melintas di depan jalan SKG I, mengendarai sepeda motor. Operator melakukan pemadaman di oil pit dan rawa yang terbakar menggunakan fire pump, dan mendatangkan dua unit fire truck dari Limau Field dan Prabumulih Field. Sekitar pukul 08:00, api berhasil dipadamkan, sambil terus dilakukan pendinginan dan pengamanan di sekitar lokasi oil pit dan area rawa. Paralel dengan proses pemadaman api, tim mengevakuasi dua korban ke RS Pertamina Prabumulih untuk mendapat penanganan medis. Kemudian, dirujuk ke salah satu rumah sakit di Palembang untuk mendapat penanganan yang terbaik yang memiliki fasilitas penanganan luka bakar.


Perkembangan kondisi vital pasien pada pukul 06:45, kedua pasien dalam tingkat kesadaran penuh dan baik. Pertamina EP turut memberikan bantuan akomodasi kepada keluarga korban yang menunggu di Palembang. Pertamina EP turut prihatin dan bersimpati kepada kedua korban. Pertamina EP bertanggung jawab atas kejadian yang menimpa kedua korban.


Pasca dilakukan mitigasi awal, tidak terdapat kerugian yang mempengaruhi operasional SKG I sebagai penyuplai kebutuhan own use gas di Limau Field. Peristiwa ini sedang dalam proses evaluasi dan Pertamina terus melakukan continuous improvement dalam meningkatkan kehandalan fasilitas operasi, dengan selalu mengedepankan aspek HSSE sebagai prioritas utama.



Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.