Rahmat Kartolo: Berharap Pemerintah Bantu Koraban Banjir
Muara Enim,lipitansumsel.com,--curah hujan yang cukup tinggi beberapa minggu terahir ini,membuat sejumlah daerah di sumsel terkena banjir,sehingga membuat masyarakat tidak bisa menjalankan aktifitas seperti biasanya
Seperti yang di alami murid di sekolah dasar desa Aur duri dusun dua kecamatan Rambang dangku kabupaten Muara enim ini harus bersusah payah menuju ke sekolahan dengan kondisi banjir dan becek
Murid sekolah ini harus berjalan kaki menyelusuri banjir sepanjang lebih kurang 500 meter dan melanjutkan perjalanan 3 Km dengan kondisi jalan tanah yang becek untuk menuju ke sekolahan yang cukup jauh dari kampung mereka
Rahmat Kartolo salah seorang Guru di SDN 35 Rambang Dangku mauara enim menjelaskan" Banjir yang melanda desa tempat saya mengajar ini membuat banyak siswa nya harus bertaruh nyawa untuk melewati banjir,terkadang ada siswa yang terjatuh ke air hingga pakaian dan buku jadi basah
belum jalan sepanjang 3 km yg becek tak pelak membuat siswa sering terjatuh ke lumpur dan kotor sehingga menggangu belajar mengajar dengan kondisi seperti ini"keluhnya
Saat ini kedalaman air sepinggang orang dewasa. kemudian Akses jalan alternatif lain tidak ada, bisa juga dari gunung megang namun sangatlah jauh, melalui jalan HTI tanah lumpur yang lebih buruk lagi .
Rahmat berharap kepada pemerintah daerah untuk membantu masyarakat dan kondisi siswanya agar dapat belajar mengajar seperti biasayan ,mungkin ada solusi lain yang dapat membantu kondisi ini sampai saat berita ini di turunkan belum ada bantuan dari pihak pemerintah "harap Rahmat ( ls/01)
Seperti yang di alami murid di sekolah dasar desa Aur duri dusun dua kecamatan Rambang dangku kabupaten Muara enim ini harus bersusah payah menuju ke sekolahan dengan kondisi banjir dan becek
Murid sekolah ini harus berjalan kaki menyelusuri banjir sepanjang lebih kurang 500 meter dan melanjutkan perjalanan 3 Km dengan kondisi jalan tanah yang becek untuk menuju ke sekolahan yang cukup jauh dari kampung mereka
Rahmat Kartolo salah seorang Guru di SDN 35 Rambang Dangku mauara enim menjelaskan" Banjir yang melanda desa tempat saya mengajar ini membuat banyak siswa nya harus bertaruh nyawa untuk melewati banjir,terkadang ada siswa yang terjatuh ke air hingga pakaian dan buku jadi basah
belum jalan sepanjang 3 km yg becek tak pelak membuat siswa sering terjatuh ke lumpur dan kotor sehingga menggangu belajar mengajar dengan kondisi seperti ini"keluhnya
Saat ini kedalaman air sepinggang orang dewasa. kemudian Akses jalan alternatif lain tidak ada, bisa juga dari gunung megang namun sangatlah jauh, melalui jalan HTI tanah lumpur yang lebih buruk lagi .
Rahmat berharap kepada pemerintah daerah untuk membantu masyarakat dan kondisi siswanya agar dapat belajar mengajar seperti biasayan ,mungkin ada solusi lain yang dapat membantu kondisi ini sampai saat berita ini di turunkan belum ada bantuan dari pihak pemerintah "harap Rahmat ( ls/01)
Tidak ada komentar
Posting Komentar