Sudah Dua Bulan PT. BM Belum Bayar Gaji Karyawan

Pali,--liputansumsel.com--Para pekerja ini membangun sebanyak 50 unit rumah untuk warga yang berada di bantaran Sungai Talang Pipa Bawah, Kelurahan Talang Ubi Barat, yang anggarannya menggunakan dana APBN melalui Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI). Sudah dua bulan terakhir ini, gaji mereka belum kunjung dibayar oleh perusahaan tempat mereka bekerja.

Mereka juga menuntut kepada PT. BM yang merupakan kontraktor pembangunan perumahan tersebut, agar secepatnya memberikan hak-hak mereka berupa gaji pekerja.

Siti Aisyah, salah satu pemilik kantin yang merupakan warga Bandar Lampung, menceritakan keluhannya lantaran ia selalu dijanji-janjikan oleh perusahaan. Dimana menurutnya hutang makan selama dua bulan terhitung mulai November-Desember 2017 belum juga dibayar oleh pihak perusahaan.

"Ini sudah masuk bulan Januari 2018, Pak. Artinya hampir 3 bulan kami belum dibayar oleh pihak yang punya kerja. Awalnya saya percaya dengan Bapak BM selaku pengawas lapangan yang akan mempertanggungjawabkan semuanya. Saya buka kantin ini modal saya sendiri, lalu menghutangkannya kepada 80 PHL," ujar Siti saat disambangi oleh awak media, Senin (15/01/2018).

"Sebelum saya tiba di PALI, awalnya saya diajak oleh Pak BM selaku pengawas lapangan, dari situlah Pak, saya ikut. Sampai saat ini ternyata saya terlantar di sini, mau makan saja saya sudah tidak punya uang lagi. Karena hutang belum dibayar sampai sekarang. Saya berharap agar pihak PT. BM dapat segera melunasi hutang-hutangnya," harapnya.

Di tempat yang sama, Kardi, warga Bandar Lampung yang merupakan Pekerja Harian Lepas (PHL) Perumahaan Rakyat mengaku merasa sangat kecewa, dan hanya bisa pasrah menunggu keadaan. Lantaran ia dan 8 teman-temannya tidak bisa pulang ke kampung halaman karena tidak mempunyai uang lagi.

"Saya bersama teman-teman lainnya terpaksa harus menetap di sini. Karena tidak ada tempat tinggal lagi, Pak. Di sini kami makan apa adanya. Mau pulang ke kampung kami tidak punya uang, lantaran belum mendapatkan gaji selama 2 bulan dari November-Desember 2017 lalu," keluhnya.

Kardi mengaku tak sanggup jika terus menerus menghadapi persoalan seperti ini.

"Saya tak sanggup bila gaji terus tak dibayar seperti ini, di sisi lain kami selalu terdesak oleh kebutuhan ekonomi," ujarnya dengan nada kecewa.

Sementara itu pihak kontraktor perusahaan dan dinas terkait, hingga berita ini diturunkan belum bisa dikonfirmasi perihal permasalahan tersebut.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.