Banjir Setinggi Lutut Rendam Pemukiman Warga



Pagaralam, Liputansumsel.com - Hujan lebat yang melanda kawasan Kota Pagaralam, mengakibatkan setidaknya 6 rumah di Belakang PU Kelurahan Pagaralam Kecamatan Pagaralam Utara Kota Pagaralam terendam banjir. Banjir setinggi lutut orang dewasa masuk kedalam rumah dan merendam semua barang yang ada di rumah warga, Sabtu (21/4).

Menurut Herwan salah seorang korban banjir Herwan korban banjir di Belakang PU Kelurahan Pagaralam Kecamatan Pagaralam Utara Kota Pagaralam, pada saat menggulung karpet diruang tamu rumahnya yang sedang terendam banjir setinggi lutut orang dewasa,
, banjir datang dari luapan sungai kecil di sebelah pemukiman mereka. Apabila hujan lebat, intensitas sungai menjadi meningkat drastis, dan menggenangi rumah hingga setinggi lutut orang dewasa.
"Kalau hujan lebat, sungainya pasti meluap dan membanjiri tempat tinggal kami. Semua barang di dalam rumah terendam semua, baik barang elektronik, sampai tempat tidur," kata dia.

Lanjut dia, rata kepala rumah tangga di kawasan tersebut memang bekerja sebagai pemulung barang bekas. Mereka mengontrak rumah disana lantaran harganya murah, namun memang fasilitas kurang memadai.
"Kami sudah bertahun tahun disini, saya sudah puluhan tahun tinggal disini. Iya mau bagaimana lagi, bekerja sebagai pemulung penghasilan pas buat makan saja, jadi tak mampu bangun rumah, sewa ditempat yang layak pun tak mampu. Jadi walaupun kami tahu tempat ini rawan banjir, tapi tetep bertahan," ujarnya.

Sementara itu, Maresti Wulan Sari Ibu Rumah Tangga (IRT) yang juga tinggal disana mengaku, bahwa mereka ingin adanya penanganan mengenai banjir. Sebab apabila banjir datang, untuk tidur saja mereka kesusahan.
"Boro boro mau masak, dapur, kompor terendam air. Mau tidur, kasur terendam air, jadi terpaksa tidur diatas meja. Kami bertahan disini lantaran rata rata pemulung, jadi tak akan protes bila barang bekas yang kami kumpulkan, disimpan menumpuk di depan rumah sebelum dijual," ungkapnya.

Dia berharap, agar saluran sungai diberi tembok pembatas supaya air tidak masuk ke pemukiman kala banjir.
"Pemukiman sama tingginya dengan sungai, jadi ketika air sungai meluap, pasti akan masuk rumah. Mungkin kalau dibangun tembok, air bisa terhalang dan tidak membanjiri pemukiman," imbuhnya.(Ls/rk)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.