Kadispora OKU Klaim Terjadi Peningkatan Prestasi Olahraga OKU

OKU,LiputanSumsel.com,-Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) OKU, H Topan Indra Fauzi mengklaim dinas yang dipimpinnya menggalami peningkatan prestasi di bidang olahraga sejak tahun 2017.
   
Hal ini dikatakan Topan ketika diwawancarai Liputan Sumsel di kantor Dispora OKU, Jum’at (13/04), sekitar pukul 10.00 wib.
   “Sejak 2017 geliat prestasi bidang olahraga mengalami kemajuan yang cukup membanggakan, dengan dibuktikan banyaknya perolehan medali emas  yang  berhasil diperoleh oleh para atlit OKU,” katanya.
   
Topan yang  didampingi Kabid Sarana, Perli,  Kabid Pemuda, Iwan Setiawan dan Kabid Pemberdayaan Olahraga, Kholik menjelaskan, sebelumnya OKU hanya mampu memperoleh 5 medali emas dalam porprop, kini berhasil meraih 25 emas pada porprop 2017 lalu. Diantara cabang olahraga yang memperoleh medali  emas diantaranya panahan, Tinju, Ushu, Pencak Silat, dan Kempo.
   “Dengan memperoleh 25 emas dari cabang olahraga tersebut, Tentunya Kabupaten OKU mengalami peningkatan prestasi dari nomor urut 11 menjadi nomor urut ke 7 se-Sumatera Selatan,” ungkapnya.
   
Selain itu, berbagai tangkai olahraga di OKU  mulai semarak dengan bakal digelarnya  Kejuaraan Nasional (jurnas) Cabang Olahraga Ushu, pada awal bulan Desemebr 2018 mendatang.
   “Maka dari itu, berbagai pembenahan sarana dan prasarana olahraga di OKU mulai dilakukan perbaikan, diantaranya pengecatan pagar Gedung Olahraga (GOR) dan pengecatan GOR itu sendiri,” jelas Topan.
   Selain itu, yang cukup membanggakan bagi pemkab OKU, telah dilakukan kerjasama dengan NBE dalam bidang pelatihan bagi para pelatih Basketball, ini artinya kerjasama secara internasional yang satu-satunya di Indonesia dilakukan di Sumatera Selatan dan OKU menjadi tuan rumahnya.
   “Bahkan dalam pelatihan para pelatih basketball itu, OKU dilatih sebanyak 250 pelatih, OKUT 150 pelatih dan OKUS 100 pelatih,” paparnya sembari mengatakan kalau ada kelompok LSM yang menyatakan ada penyimpangan penggunaan anggaran di Dispora, itu artinya mereka mengada-ada karena hampir 75 persen kegiatan olahraga di OKU tidak berasal dari dana APBD melainkan dari CSR. (tim)  

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.