Baroya : Orang Tua Diharapkan Berperan Agar Anak Tidak Dibebaskan Mengendarai Motor

Pagaralam,Liputansumsel.com -Penggunaan motor oleh anak di bawah umur masih kerap ditemukan di Pagaralam. Ini terutama di kalangan pelajar. Selain pelajar Jenis pelanggaran lalu-lintas seperti melawan arus dan menggunakan Handphone pada saat berkendaraan tersebut akan menjadi salah satu prioritas penindakan pada Operasi Zebra 2018.

"Sekarang kami libatkan gelar pasukan ini adik-adik SMA dan pramuka. Biar mereka tahu juga tujuannya apa, manfaatnya apa, sasarannya siapa. Jadi kalau nanti ada penegakan hukum di jalan raya mereka sudah tahu," kata Kasat Lantas Pagaralam Akp Baroya usai memimpin langsung giat operasi Zebra di depan Pos Polisi Pasar Dempo Permai, Kamis (01/11/2018).

Baroya mengatakan selama ini pihaknya menjalin kerjasama dengan wali murid. Mereka diminta tidak membiarkan anaknya berangkat ke sekolah mengendarai motor. Orang tualah yang seharusnya mengantar dan menjemput anaknya. Jika selama operasi masih didapati pelanggaran, polisi akan memberlakukan langkah tegas. Yakni teguran dan tindakan langsung (tilang).


"Tergantung orang tuanya memahami dan melaksanakan program (antar jemput anak sekolah) itu atau memang membiarkan anaknya mengendarai motor sendiri. Tapi apakah mereka memikirkan akibatnya?" tegasnya.

Secara nasional, tambah kasat Lantas Akp Baroya, angka pelanggaran lalu-lintas dilaporkan meningkat. Kondisi itu berbanding terbalik dengan jumlah kecelakaan yang justru menurun.


Di Pagaralam sendiri, selama 2 hari pertama tahun 2018, terjadi 80 Pelanggaran yang terjadi baik itu Kendaraan Roda 2 dan kendaraan Roda 4

Operasi Zebra 2018 berlangsung mulai 30 Oktober hingga 12 Nopember 2018. 80 persen sasaran difokuskan pada penindakan, sedangkan 20 persen sisanya berupa tindakan preventif dan represif.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.