Puluhan Atlet Sumsel Gelar Aksi Demo di Kantor Gubernur Sumsel



Palembang, Liputan Sumsel.Com-Puluhan atlet dari berbagai Cabang Olahraga yang tergabung dalam Forum Insan Olahraga Sumatera Selatan (Sumsel) mengadakan aksi protes di Kantor Gubernur Sumatera Selatan, Rabu (16/01/2018).

Aksi demai yang digelar dihalaman kantor Gubernur Sumsel tersebut dilatari adanya pengenaan biaya tarif saat masuk JSC dan penggembokan yang dilakukan oleh pihak PT.JSC terhadap fasilitas sarana venue di Jakabaring Sport Center (JSC) terhadap para atlet yang ingin melakukan latihan.

Koordinator Forum Insan Olahraga Sumsel Suparman Romans
mengatakan bahwa kedatangan mereka mengadakan aksi demo di kantor Gubernur Sumsel ini adalah untuk menyalurkan beberapa  aspirasi. Di antaranya  melakukan protes keras atas tindakan penggembokan yang dilakukan pihak PT. JSC tanpa mempertimbangkan kepentingan atlet di Sumsel yang selama ini menggunakan fasilitas dan sarana venue di JSC serta adanya pengenaan tarif masuk bagi atlet yang ingin melakukan latihan.

"Kami memprotes keras pihak PT.JSC yang telah mencampur adukan kepentingan bisnis dengan kepentingan pembinaan atlet karena alasan penggembokan adalah karena hutang dari KONI Sumsel yang belum dibayar sebesar Rp1 miliar," jelasnya.

Kemudian selaku insan olahraga mereka juga meminta Pemprov Sumsel, DPRD Sumsel, KONI Sumsel, PT JSC, PSCC  dan insan olahraga yang diwakili cabor-cabor untuk melakukan re-negosiasi  dan re-komitmen terhadap penggunaan fasilitas venue yang dikelola, baik oleh PT.JSC, PSCC termasuk aturan mengenai beban biaya pemakaian yang tidak lagi berpihak pada kepentingan pembinaan prestasi atlet.

"Kami minta ada pemilahan yang jelas dan tegas terhadap biaya pemakaian venues, mana yang untuk kepentingan bisnis dan kepentingan pembinaan atlet," tegas Suparman Romans.

Selain itu juga Suparman Romans menyampaikankan bahwa insan olahraga menuntut hak atlet yang hilang dengan pengambilalihan pengelolaan gedung PSCC (Ex Sporthall).

"PSCC yang dulu menjadi sumber pencetakan atlit-atlit berprestasi sekarang semata-mata hanya diperuntukan untuk kepentingan bisnis pihak pengelola, bahkan lebih banyak diperuntukan untuk kegiatan non-olaraga,"

"Atlet-atlet itu adalah pejuang yang harus dihargai dan diperhatikan demi terciptanya peningkatan prestasi olahraga, maka  dari itu kita meminta agar diadakan musyawarah bersama,"pungkas Suparman Roman.

Aksi damai tersebut diterima langsung  oleh Gubernur Sumsel H Herman Deru. Bahkan dengan respon yang cepat mantan Bupati OKU tersebut langsung menelpon Direktur PT. JSC Meina Fatriani Paloh  agar memberikan keringanan kepada atlet yang berlatih di JSC.

"Meina, saya sedang didatangi atlet jadi sore ini atlet yang mau masuk kasih lewat, besok saya minta untuk list nanti dibuatkan kartu pass.”ujar Deru dalam percakapan singkat melalui handphone seluler.

Kepada wartawan Deru menyampaikan akan segera mengatur regulasi agar para atlet bisa kembali latihan dan tidak diberatkan dengan biaya sewa dan pungutan parkir saat masuk JSC.

"Kita clear kan dulu yang hari ini. Saya sudah telpon Dirut JSC, hari ini para atlet silahkan latihan di JSC. Tapi saya minta dikoordinir," ujar Herman Deru.

Mengenai kelanjutan penggunaan venue dan parkir di JSC yang dikeluhkan atlet, Gubernur meminta agar segera dibuatkan daftar list. Dari daftar list atlet dan pelatih itulah akan dibuatkan pass card agar para atlet tak lagi terbebani tiket saat hendak masuk untuk latihan.

"Saya minta daftarnya besok, karena akan kita buatkan stempel. Melakukan pembinaan saja kita sanggup apalagi hanya soal parkir seperti ini. Cuma itu tadi harus ada daftarnya jangan sampai yang bukan atlet juga ikut. Saya akan minta Kadispora urus ini," jelasnya.

Dikatakan Herman Deru, terkait kedatangan para atlet ini dirinya justru berterimakasih. Karena dari pertemuan ini ia jadi tahu masalah yang terjadi.

Menurut orang nomor satu di Sumsel ini sejak dilantik 1 Oktober lalu ia memang telah berencana untuk menyelesaikan berbagai persoalan di Sumsel termasuk soal pengelolaan JSC. Ia pun meminta para atlet bersabar karena ia sudah menjadwalkan paling lambat Februari mendatang untuk mengclearkan masalah tersebut.

"Sejak masuk menjadi gubernur saya langsung  mengatur APBD dan lain-lain. Tapi aku memang nak bertahap nyelesaike ini termasuk jugo PSCC, soal birokrasi, harga dan lainnya. Insya Allah kito obrolke Februari," ujar Herman Deru.

Menurutnya sharing atau diskusi yang dilakukan tak perlu terlalu formil, bisa di Griya Agung atau bahkan di warung. "Nanti akan kita bahas persoalan secara umum. Kita ini jangan hanya jadi daerah penyelenggara tapi daerah yang penuh prestasi," tandasnya.(A2)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.