Warga Desa Aur Pagaralam Belum Dialiri Listrik


# Masyarakat Merasakan Penderitaan Seperti Zaman Penjajahan

Pagaralam,Liputansumsel.com - Di era perkembangan zaman modern ini, listrik sudah menjadi kebutuhan bagi setiap orang. Namun tidak dengan masyarakat di 6 Kampung Desa Aur Duri,Kelurahan Karang Dalo ini hidup tanpa aliran listrik.

Akibat masih belum adanya listrik itu masyarakat merasakan seperti masih zaman penjajahan. " Kita sangat susah dan merasa sangat menderita seperti zaman penjajahan kalau listrik saja pemerintah tidak dapat mengaliri di desa kami ini. Jadi mana mungkin warga dapat menjadi maju" ujar Bambang kepada awak media.

Seperti di Kampung Janau, Kampung Saji, Kampung herli, Kampung Pardi, Kampung Jon, Kampung Baru Kelurahan Karang Dalo, Kecamatan Dempo Tengah, yang belum tersentuh aliran listrik selama puluhan tahun.

Senada juga dituturkan Bambang ketua Rw 01 Desa Aur Duri membenarkan masalah keluhan masyarakat yang terdiri dari Kampung Janau,Kampung Saji,Kampung herli,Kampung Pardi,Kampung Jon,Kampung Baru tentang aliran listrik yang belum di nikmati oleh warga dan nasib 45 KK di Kampung tersebut Resmi tanpa listrik.

"Mereka memakai tenaga Surya dan Genset untuk mendapatkan aliran listrik,kami sudah pernah berapa kali mengajukan melaui musrenbang namun sampai saat ini belum ada kepastian dari pihak yang berwenang"ujarnya Jumat (01/3/2019).

Selama puluhan tahun bahkan semenjak kota Pagaralam dan berapa kali berganti kepala daerah,warga merindukan listrik untuk menerangi perkampungan mereka.

Selama ini aliran listrik hanya disuplai menggunakan tenaga genset dan Panel Surya. Namun hanya sedikit warga yang memiliki genset dan Panel Surya.

Namun listrik ala jaringan kampung ini, mulai hidup dari pukul 18.00 WIB dan padam pada pukul 05.30 WIB. Kondisi itu mereka rasakan sejak dulu hingga Beberapa kali pergantian kepala daerah.

"Rasanya hanya bisa bermimpi ada listrik . Sejak kami anak-anak, listrik pakai tenaga diesel yang dikelola masyarakat hidup siang hanya pada hari minggu saja, itu pun khusus untuk menonton film anak-anak dikarnakan libur sekolah," kenang Herli (36) warga Desa Aur Duri yang tinggal Di Kampung Saji dalam perbincangan dengan Liputansumsel.com, Jumat (1/3/2019).

Warga lainnya, Alex Wanseri yang Tinggal di kampung Herli mengatakan, penggunaan genset untuk mendapatkan pasokan listrik membebani keuangannya. Sebab diperkirakan dalam satu bulan menghabiskan dana minimal Rp 700 ribu untuk membeli BBM untuk kebutuhan listrik.

"Dana beli BBM sekitar Rp 700 ribu itu hanya untuk malam hari saja. Malam pun kita hanya mampu untuk menerangi rumah dan nonton TV saja. Sedangkan untuk siang hari kami tak mampu menghidupkan genset," kata Alex Wanseri (32) warga lainnya.


Seperti diceritakan sebelumnya, warga 6 Kampung ini,mengeluh karena selama puluhan tahun dan semenjak berdirinya daerah ini menjadi Kota tak pernah menikmati aliran listrik. Padahal jarak kampung dengan perkotaan tidak begitu jauh.(Rico)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.