Kebakaran Hutan Diduga Akibat Penambangan Minyak Tradisional



MUBA-liputansumsel,Menjamur dan tumbuh suburnya masakan minyak tradisional di wilayah Kecamatan Babat Toman diduga dibiarkan dan dibekingi oleh aparat penegak hukum sehingga berdampak fatal pada lingkungan dan sering terjadi kebakaran.

Dalam pantauan media, Diduga ribuan Drum perhari hasil produksi penyulingan minyak tradisional, sehingga terlihat oleh kasat mata gumpalan asap pekat hitampun mewarnai dan menghiasi lokasi di sekelilingnya.

Kemudian akibat Pembiaran tanpa adanya ketegasan dari instansi terkait sering terjadi kebakaran. Seperti belum lama ini telah terjadi kebakaran di beberapa titik di lokasi masakan minyak tradisional salah satunya milik Defri (40) warga Teluk Kijing Kecamatan Lais, sekitar Pukul 15.30 wib, di Jalan  Mangun Jaya Macang Sakti KM 4 Wilayah Desa Sugi Waras Kabupaten Musi Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan pada hari Senin 10/06/19.

Saat di konfirmasi Kapolsek Babat Toman AKP Ali Rojikin SH,menjelaskan bahwasannya permasalahan kebakaran tersebut di tangani langsung oleh Polres Muba.

Untuk memastikan dan melengkapi pemberitaan tim pun lalu konfirmasi ke Polres Muba, Kamis 13/06/19.

"Masih dalam tahap pemeriksaan saksi",jelas Iptu Rusli Kanit Pidana Khusus Polres Muba melalui pesan WhatsApp.

Sementara itu Ketua PWI Muba Herlin Koisasi SH mengatakan dan meminta pemerintah serta aparat penegak hukum untuk memberi ultimatum yang tegas terkait masakan minyak tradisional di Kabupaten Musi Banyuasin.

"Untuk apa di buat Stasiun Storage Minyak di Babat Toman Jika masakan masih tumbuh subur, wajarlah pak sering terjadi kebakaran secara masakan tradisional itu mengunakan Septi seadanya,"tutur Herlin.

Iapun menegaskan jika kita telah mengetahui dan membiarkan praktek praktek yang merusak lingkungan dibiarkan maka kita salah satu dari termasuk ikut andil dalam kerusakan tersebut.

"Kalau kita telah tahu dan membiarkan seperti ini sama saja kita bagian dari perusak lingkungan. Jika nanti masih dibiarkan maka kita akan coba komunikasi dengan Mentri Lingkungan Hidup dan Kehutanan," Tandasnya. (Tim)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.