Kunjungan Kerja Bupati Muara Enim Ke China, Memenuhi Undangan PT. Huadian Bukit Asam



Muara Enim, Liputansumsel.com--Bupati Muara Enim Ir. H. Ahmad Yani, MM bersama Pejabat PT. Huadian Bukit Asam melakukan kunjungan kerja ke China dari tanggal 23 – 29 Juni 2019. Kunjungan kerja ini memenuhi undangan Pimpinan PT Huadian Bukit Asam berdasarkan suratnya No. 27/1.1-HBAP/SRTV/2019, Tanggal 22 Mei 2019.

Turut Hadir Ketua DPRD, Aries HB, dan Kajari, Ibu Mernawati Mansyur SH dengan jumlah rombongan 8 orang. Turut hadir pula serta dalam kunjungan, bapak Dr. Agus Fatoni MSi, Sekditjen Keuangan Daerah Kemendagri.

Terpantau awak media, Rombongan yang datang diterima langsung oleh Direksi China Huadian secara lengkap. Sedangkan di Kedutaan Besar RI di Beijing diterima oleh Bapak Evan Pujonggo, Wakil Sekretaris Ekonomi dan Bapak Joenys Duana Sirait, Wakil Sekretaris Sosial Budaya Kedutaan Besar RI di Beijing. Dari PT. Huadian Bukit Asam dihadiri Wakil Direktur Utama, Bapak Dadan Ruswandana beserta staf. Sabtu, (29/6/2019).

Berdasarkan Informasi yang dikutip dari Akun FB Humpro Muara Enim, Kunjungan Kerja ini Dalam rangka meningkatkan kerjasama pemanfaatan peluang ekonomi bagi kemajuan daerah khususnya berkaitan dengan adanya investasi China Huadian (CHD) dalam pembangunan PLTU Sumsel 8 di Kabupaten Muaraenim.

“Tujuan kunjungan kerja ini antara lain :

Mengunjungi PLTU China Hua Dian (CHD) di kota Fuszou, Prop. Fujian. PLTU ini menggunakan Boiler Ultra Supercritical 4 x 600 MW untuk memperoleh gambaran tentang pengaruh lingkungan akibat PLTU tersebut sehubungan dengan akan dibangunnya PLTU Supercritical 2 x 660 MW di Kabupaten Muaraenim yang dikenal dengan PLTU Sumsel 8. Dan merupakan bagian dari rencana KEK Bukit Asam.
Mempelajari pemanfaatan limbah abu batubara hasil pembakaran (Fly Ash) melalui Pengolahan Limbah Abu Batubara sehingga dapat dijadikan percontohan di Kabupaten Muaraenim dalam pemberdayaan masyarakat dan peningkatan perekonomian daerah.

Berdiskusi dengan Kedutaan Besar Indonesia untuk China di Beijing dalam pengembangan kerjasama bidang ekonomi dan sosial budaya Kabupaten Muaraenim di tingkat global.

Sedangkan hasil kunjungan kerja di China antara lain :

PLTU China Hua Dian(CHD) Kemeng dengan kapasitas 4 x 600 MW di Fuzhou ibukota Propinsi Fujian, China sudah memanfaatkan boiler supercritical atau ultrasupercritical sehingga menjadi salah satu PLTU dengan efisiensi terbaik serta tingkat heat rate dan emisi terendah. Kondisi saat ini hanya 10 persen dari tingkat emisi yang diperkenankan.

Sehubungan dengan PLTU dengan teknologi dan kapasitas yang sama akan dibangun di Kabupaten Muaraenim yaitu PLTU Sumsel 8 yang saat ini dalam tahapan konstruksi, dan direncanakan PLTU ini berproduksi pada medio 2022. Maka diyakini bahwa tingkat polusi yang diakibatkan operasionalisasi PLTU Sumsel 8 ini akan rendah dan tidak mengganggu lingkungan dan masyarakat di Kabupaten Muaraenim.

Setelah melihat fasilitas pengolahan limbah batubara hasil pembakaran di Fuzhou, China, ternyata abu batu bara dapat dimanfaatkan untuk bahan campuran semen, batako, aspal jalan, pupuk, kosmetik dll. Diharapkan abu batubara (fly ash) hasil pembakaran PLTU Sumsel 8 dengan kapasitas 2 x 660 MW yang diprediksi 250.000 Ton per tahun akan dapat dimanfaatkan menjadi produk-produk yang bernilai ekonomi sehingga dapat memberikan nilai tambah secara ekonomi kepada masyarakat dan daerah kabupaten Muaraenim.

Disepakati pula oleh pihak China Huadian sebagai investor PLTU Sumsel 8 untuk dapat memprioritaskan pemanfaatan tenaga kerja lokal, pemberdayaan masyarakat sekitar, dan membangun komunikasi yang baik dengan Pemkab Muaraenim untuk memperlancar pelaksanaan pembangunan dan operasionalisasi proyek PLTU Sumsel 8 yg bernilai investasi sebesar USD. 1,681 Milyard,- atau sekitar Rp. 27 Trilyun ,-
Diharapkan Kedutaan Besar RI di Beijing, dapat memantau pelaksanaan proyek PLTU mulut tambang Sumsel 8 ini sehingga dapat membantu kelancaran pelaksanaannya. Selain itu melalui Kedutaan RI di Beijing diharapkan dapat dikembangkan potensi ekonomi dan sosial budaya Kabupaten Muaraenim ke tingkat global,"Ungkapnya.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.