RS Fatimah Jadi Rujukan Pengobatan Jantung

PALEMBANG – liputansumsel.com--Para pengidap penyakit jantung di Sumatera Selatan (Sumsel) sekarang ini tidak mesti harus berobat keluar negeri pasalnya di RSUD Siti Fatimah saat ini telah tersedia peralatan canggih berupa Alat Kateterisasi Jantung tercanggih di Indonesia.

Gubernur Sumsel H.Herman Deru pada saat  melauncing Alat Kateterisasi Jantung dalam rangkaian Peringatakan  Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-55 Tahun 2019 tingkat Provinsi Sumsel yang dipusatkan dihalaman RSUD Siti Fatimah Palembang,  Selasa (18/11) menyebut  peralatan penyakit jantung yang ada di RSUD Fatimah diharapkan akan menjadi  tujuan pasien jantung untuk berobat di Sumsel. Tidak seperti selama ini juga berobat jantung harus keluar  Sumsel atau malah keluar negeri.

“Satu lagi paralatan canggih  untuk pelayanan di Rumah Sakit Siti Fatimah, alat ini tidak semua rumah sakit di Indonesia memilikinya.  Alat ini paling tidak   dapat  meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit kepada para pengidap penyakit jantung. Saya  berharap pasien jantung cukup berobat disini saja, hemat transportasi alat ini tidak kalah canggih dengan rumah sakit besar di luar negeri. Pesan Saya kepada seluruh jajaran, rawat alat ini jaga kepercayaan dari masyarakat,”  harapnya.

Sementara itu terkait dengan Peringatakan  HKN ke-55 Tahun 2019 dengan  tema “Generasi Sehat Sumsel Maju, Indonesia Unggul”,.  Gubernur H.Herrman Deru mengajak seluruh stakeholder dan seluruh pelayan kesehatan bersinergi mulai dari sanitasi hingga penguatan layanan kesehatan dengan mengintegrasikan semua program layanan.

“Tidak cukup hanya Dinkes saja, Saya berharap Palembang kedepan menjadi tujuan wisata kesehatan atau medical tourism. Sinergi dengan semua unsur dalam mencegah sakit,” tuturnya.

Herman Deru menegaskan saat ini maraknya  isu stunting dikalangan anak-anak. Namun lanjut dia ada yang paling bahaya jika dibanding dengan stunting fisik, yakni stunting otak, yang disebabkan oleh kurangnya pemenuhan gizi.  Untuk itu dia mengingatkan kalangan ibu rumah tangga untuk memberikan asupan makan dan gizi terbaik bagi anak-anaknha

“Siapa yang paling punya peran terhadap stunting ini, ialah kalangan para ibu.  Dominan waktu itu ada di ibu-ibu dalam pengasuhan anak-anak,” tambahnya.





Sementara Kepala Dinas Provinsi Sumsel Dra. Lesty Nurainy Apt.,M.Kes. dalam lamporannya menyebut  Revitalisasi Posyandu untuk mencegah Stunting Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) biasa dikenal dalam bentuk Posyandu, yang menyelenggarakan minimal lima program prioritas yaitu kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, perbaikan gizi, imunisasi, dan penanggulangan diare.

“Di Provinsi Sumsel ada sebanyak 6.559 Posyandu Aktif, dengan jumlah Kader sebanyak 32.700 kader. Pelayanan kesehatan perlu dilakukan penguatan dengan cara meningkatkan akses pelayanan kesehatan dasar yang berkualitas dan meningkatkan akses pelayanan kesehatan rujukan yang berkualitas,” terangnya.

Lesty menyebut Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), hingga Oktober 2019 dari 342 Puskemas Prov Sumatera Selatan , sebanyak 334 Puskemas telah terakreditasi dan sisanya dalam proses akreditasi.

“Akreditasi Rumah Sakit, di tahun 2019 dari 78 Rumah Sakit yang ada di Provinsi Sumsel, 63 Rumah Sakit telah terakreditasi oleh KARS,” tandasnya. (ril humas)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.