Segera Ganti Islah Taufik dari Ketua Partai Berkarya Sumsel

Jakarta.liputansumsel.com--
Sebanyak 12 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Berkarya di Sumsel,  meminta kepada Ketua Umum DPP Partai Berkarya agar segera mengganti Ir Islah Taufik,  MSi dari jabatan Ketua DPW Partai Berkarya Sumsel.

Menurut Drs H Iklim Cahya,  MM ( Ketua DPD Partai Berkarya Ogan Ilir) didampingi Herman (Ketua DPD Palembang) di Jakarta,  Rabu (18/12) malam, tuntutan tersebut disampaikan melalui pernyataan Mosi Tidak Percaya,  yang telah diserahkan kepada  Bapak Hutomo Mandala Putra (Tomy Soeharto), selaku Ketua Umum DPP Partai Berkarya,  di Jakarta, Rabu (18/12).

Selain kepada HMP,  surat pernyataan Mosi Tidak Percaya tersebut juga diserahkan kepada Sekjen Priyo Budi Santoso,  serta Bendahara Umum DPP Partai Berkarya, Neneng A Tuty.

Iklim Cahya  menyerahkan pernyataan Mosi Tidak Percaya tersebut,  didampingi beberapa Ketua DPD Partai Berkarya yakni Herman (Palembang), Muhammad Ibrahim (Muratara),  Novan (Empat Lawang), serta Samsul Bahri (OKU Timur).

Ditambahkan Iklim Cahya, ada 7 alasan yang melandasi mosi tidak percaya terhadap Islah Taufik tersebut,  antara lain karena sikap tindak Islah Taufik banyak yang sudah tidak mencerminkan sebagai seorang ketua (pemimpin), seperti bersikap sewenang-wenang dengan main pecat terhadap Ketua DPD tanpa dasar yang kuat,  serta tidak sesuai dengan mekanisme yang diatur oleh AD/ART Partai Berkarya. Bahkan Islah berani memanipulasi data dengan menyebut seolah-olah ada SK DPP Partai Berkarya yang telah mengganti kepengurusan DPD Partai Berkarya Kabupaten Ogan Ilir.

Kemudian Islah Taufik juga saat ini sedang dalam proses hukum di Polda Sumsel,  atas laporan penipuan terhadap mantan Caleg Partai Berkarya Sumsel.
Sebagai pimpinan partai,  Islah Taufik juga gagal membawa Partai Berkarya meraih kursi di DPRD Sumsel. Dan juga gagal menjaga keutuhan dan kebersamaan dalam internal partai.

Mosi Tidak Percaya tersebut ditanda-tangani 12 Ketua DPD Partai Berkarya se Sumsel yakni Herman (Palembang),  Iklim Cahya (Ogan Ilir), Alikhan Ibrahim (OKU), dan Ashan (Lahat). Kemudian Idi Jangcik (Pagaralam),  Muhammad Ibrahim (Muratara),  Ujang Taher (Mura), Syaiful Effendi (Lubuk Linggau), Supandi (Prabumulih),  Novan (Empat Lawang), Riyan Chandra Bakti (Pali), serta Samsul Bahri (OKU Timur).

Neneng A Tuty yang mewakili DPP Partai Berkarya,  terkejut adanya pernyataan mosi tidak percaya tersebut. Dia berjanji segera membahas masalah tersebut dengan Ketua Umum dan Sekjen DPP Partai Berkarya.

Kepada Neneng,  seperti diutarakan Novan (Ketua DPD Empat Lawang) dan Samsul Bahri (OKUT), bila tuntutan 12 DPD ini tidak ditindaklanjuti oleh DPP Partai Berkarya,  maka akan mundur dan siap membubarkan Partai Berkarya di daerah masing-masing.(rul)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.