Johan Anuar Tersangka Peta Politik Jelang Pilkada OKU Bergejolak

Anggota DPRD OKU Naproni
BATURAJA -- liputansumsel.com-- Pasca penetapan Wakil Bupati OKU Drs Johan Anuar SH MM yang resmi menyandang status tersangka kasus dugaan mark-up tanah  kuburan, membuat peta politik jelang pemilihan kepala daerah (pilkada) OKU periode 2020 - 2025 makin bergelora.


Sejumlah spekulasi mengenai sosok yang dapat menyaingi dan atau mendampingi sosok incumbent,   Drs H Kuryana Azis menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat OKU setelah sebelumnya Gubernur Sumsel H Herman Deru berharap Kuryana Azis dan Johan Anuar dapat berpasangan harus pupus dengan keadaan Johan Anuar yang kini masih mendekam dalam sel tahanan Polda Sumsel.


Momentum inilah menjadikan peta politik dan spekulasi bakal calon pasangan Kuryana Aziz atau sebaliknya bakal menjadi lawan calon incumbent menjadi perbincangan mulai dari kalangan politisi, akademisi dan masyarakat OKU.


Bahkan dengan kondisi ini juga menjadi momentum generasi muda di OKU untuk dapat menunjukkan jati dirinya berperan aktif dalam dunia politik untuk memperebutkan OKU 1 ataupun setidaknya menjadi calon wakil dari incumbent



Seperti yang diungkapkan oleh anggota DPRD OKU, Naproni kepada awak media, Sabtu (25/1) sekitar pukul 10.30 wib di kediamannya mengatakan sampai saat ini belum ada kandidat yang dapat menyaingi incumbent dalam peta politik perebutan kursi OKU 1.

" Untuk menjadi wakil incumbent setidaknya dapat di cari dari sosok generasi muda yang dapat mengimbangi Kuryana Azis yang birokrasi, " ujar politisi PKS ini.

Naproni menjelaskan tokoh muda yang ia maksud bisa jadi dari organisasi swasta, pemerintah, politisi, akademisi dan bahkan pengusaha ataupun organisasi penyelenggara pemilu seperti komisioner KPU dan Bawaslu.


" Syaratnya asalkan ia memiliki kemampuan yang dapat mengimbangi Kuryana Azis. Sosok muda itu harus memiliki kemampuan jaringan ke pusat dan memiliki basis masa ke akar rumput yang mengakar, mengetahui kebutuhan daerah, " paparnya tanpa menyebutkan nama.


Kalau menginginkan OKU lebih maju ke depan, menurut Naproni yang baru periode pertama duduk sebagai wakil rakyat ini setidaknya itulah syarat pasangan Kuryana Azis ataupun sosok yang bisa melawan nya bila ingin sama-sama mendapat perhatian masyarakat OKU.


" Yang jelas dengan terbelit nya wakil bupati OKU kasus dugaan mark-up tanah kuburan harus dapat menjadi sok terapi bagi calon pemimpin OKU agar berhati2 dalam memimpin dan hal ini juga sekaligus menjadi momentum peluang pergerakan generasi muda dalam turut meramaikan percaturan politik di OKU. Ingat ini momentum, " tegasnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Mustofa (58), salah seorang tokoh masyarakat Air Pauh Baturaja. Sudah saatnya ada regenerasi dan tokoh muda yang dapat memimpin atau setidaknya menjadi pendamping incumbent.


" Mudah-mudahan Gubernur dapat mendorong satu nama pemuda OKU yang memiliki kompetensi dan jaringan sampai ke desa untuk mendampingi incumbent. Apalagi saat ini Herman Deru adalah sosok pemimpin partai NasDem yang disegani. Jika Herman Deru merekomendasikan satu nama pemuda OKU, kami yakin kedepan OKU akan maju pesat, " harapnya.

Ketika ditanya siapa sosok pemuda yang memiliki kompetensi dan memiliki jaringan sampai ke tingkat desa itu, Mustofa mengungkapkan ada banyak pemuda potensial seperti komisioner KPU, Naning Wijaya, ada sosok Bawaslu, Dewantara Jaya, Naproni dari politisi, ada Medi Idris, ada Yudi dari politisi yang menjadi wakil pimpinan dewan. (Bam)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.