Dua Jemaah Umroh Sumsel Negatif Mers-Cov dan C FCorona, Gubernur Himbau Warga Tetap Tenang


Palembang -  liputansumsel.com--Setelah dilakukan dua kali pemeriksaan, dua jemaah umroh asal Sumsel yang sempat diduga terpapar  Mers -cov dan atau virus Corona(Covid -19)  akhirnya dinyatakan negatif. Hal ini berdasarkan hasil Laboratorium Litbangkes Jakarta yang diterima Dinkes Kesehatan Provinsi Sumsel, Minggu (8/) pagi.

" Melihat hasil yang kami terima melalui Public Health Emergency Operation Center (PHEOC) Kemenkes RI Jakarta pada tanggal 8 Maret 2020, finalnya kedua orang tersebut di atas dinyatakan negatif Mers-Cov dan Covid-19," ujar Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel Dra Lesty Nurainy, Minggu (8/3) pagi.

Sebelumnya kata Lesty, dua pasien yang masuk dalam pengawasan corona virus disease (covid-2019) dilakukan dua kali pemeriksaan specimen. Kini setelah didapat hasil finalnya, penanganan kedua pasien itu kata Lesty diserahkan dan  akan ditindaklanjuti pihak RSMH sesuai prosedur yang berlaku.

" Segera kita kirim hasil ini ke RSMH Cq Tim Penyakit Infeksi Emerging (PIE) untuk ditindaklanjuti," kata Lesty.

Sebelumnya secara beruntun dua jemaah umroh yang baru pulang beribadah ke Tanah Suci awal Maret  menjalani perawatan di ruang isolasi Rumah Sakit Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang Sumatera Selatan (Sumsel) karena diduga terjangkit Virus Corona.

Salah seorang pasien itu juga diketahui dirujuk dari RS Hermina Palembang, karena mengalami gejala demam dan batuk usai pulang umroh sekitar sepekan lalu.

Terkait hasil ini, Gubernur Sumsel.H.Herman Deru pun meminta masyarakat Sumsel untuk tetap tenang. Guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, Ia pun meminta warga meningkatkan kewaspadaan dengan meningkatkan daya tahan tubuh, menjaga  kebersihan diri dan lingkungan.

Dengan cara sering  mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun,  menutup hidung atau mulut dengan atau tisu saat batuk, menghindari kontak dengan orang bergejala flu, memasak telur dan daging sampai matang, dan menghindari kontak dengan hewan liar.

 Yang tak kalah penting kata Gubernur Herman Deru masyarakat juga tidak mudah menyebarluaskan /memforward informasi dan kepanikan terkait seseorang yang baru diduga terjangkit virus Corona. Serta tidak mudah percaya akan informasi yang belum terkonfirmasi (hoaks) oleh pihak berwenang dengan meneliti sumber berita atau foto yang tersebar.

" Jangan pula menyebarkan identitas sesorang yang baru terduga atau positif Virus Corona. Serta harus memiliki empati terhadap orang yang baru diduga terkena virus atau yang sudah dinyatakan positif Corona," tutupnya.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.