Dewan OKU Minta Bupati Beri Sanksi Tegas Pejabat Terkait

Soal  Bendera Merah Putih Compang Camping Berkibar Di Taman A Yani  
BATURAJA – liputansumsel – Terkait viralnya di media social (medsos) terkait pemberitaan bendera merah putih berkibar di Taman Lapangan A Yani Baturaja Kabupaten OKU yang menjadi pusat perhatian warga, sejumlah anggota DPRD OKU angkat bicara dan mempertanyakan mengapa pemerintah daerah OKU  sampai  lalai?.

Seperti diungkapkan oleh Anggota DPRD OKU dari Partai Hanura, MS Tito. Ia sangat menyayangkan sampai bendera merah putih berkibar di lapangan A Yani Baturaja hingga warga Baturaja merasa kecewa seakan tidak ada perhatian sama sekali pemerintah.

“Masyarakat saja marah seperti tidak menghormati bendera merah putih yang menjadi kebanggaan bangsa ini. Apalagi kami sebagai wakil mereka sangat menyayat hati. Bangsa ini merdeka dengan susah payah dengan mengorbankan jiwa raga para pahlawan dan pendiri bangsa ini. Bahkan untuk mengibarkan bendera merah putih saat zaman menjajahan, para pejuang bangsa ini harus gugur karena mati ditembak belanda,” ujar politisi yang sudah malang melintang di dunia organisasi ini merasa pilu.

Apakah untuk menggantikan bendera merah putih, pemerintah daerah OKU tidak punya dana dan apakah Dinas Perkim OKU semuanya sibuk dan tidak lagi peduli hingga sampai bendera merah putih compang camping  berkibar di pusat kota kebanggaan warga Baturaja.

“ Untuk membangun Taman Kota sejak dipelopori  zaman Bupati OKU, H Eddy Yusuf SH sampai kepemimpinan Kuryana Azis saat ini dengan di rehab menggunakan anggaran miliaran rupiah kita mampu, masak membeli bendera merah putih saja tidak mampu. Atau karena membeli bendera merah putih itu tidak ada fee-nya,” tegas Tito geram.

Lebih lanjut Tito meminta agar Bupati OKU Drs H Kuryana Azis lebih peduli terhadap kehormatan bangsa ini. Masalah ini seperti sepele tapi sakitnya sampai keubun-ubun bila sebagai anak bangsa mengerti dengan arti perjuangan kemerdekaan dan keutuhan NKRI yang di rekat oleh merah putih.

“Kalau Bupati tidak mau dipersalahkan masalah ini, hendaknya bupati tegas dan segera memberikan sanksi terhadap dinas Perkim yang bertanggungjawab terhadap masalah ini. Bila ternyata masalah ini tidak ada tindak lanjut dan ketegasan bupati, maka hal ini kita bawa ke pansus OKU,” ancam Tito.

Hal senada juga diungkapkan oleh Naproni S.Kom yang meminta bupati OKU jangan hanya melihat para pejabat yang menjadi pembantunya hanya mampu bekerja menjilat.

“Soal bendera merah putih berkibar di lapangan A Yani ini sangat memalukan kita semua. Bukan hanya pejabat daerah melainkan kita semua ditanya oleh masyarakat OKU, seakan tidak punya rasa kepedulian dengan lambang pemersatu negeri ini,” katanya.

Naproni menambahkan hal ini jangan sampai terulang lagi dan bupati Oku harus memberi sanksi tegas kepada dinas perkim terkait? Apakah benar sampai dinas Perkim OKU banyak pekerjaan hingga lalai.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Perkim OKU, Hasan HD yang dihubungi melalui WA-nya, Senin (6/7) sekitar pukul 15.30 wib tidak menjawab pertanyaan wartawan yang mengkonfirmasikan terkiat berkibarnya bendera compang-camping di lapangan A Yani Baturaja.

Sebagaimana pantauan awak media dilapangan, sejak seminggu lalu, warga yang biasa menjadikan Taman Lapangan A Yani sebagai objek utama rekreasi dan tempat berolahraga di tengah kota, ramai-ramai mencemooh pemerintah daerah yang lalai karena mengibarkan  benderah merah putih di lapangan yang megah itu. 


Taman lapangan A Yani yang begitu megah dibangun  dari masa ke masa dengan dana puluhan miliar rupiah yang menjadi kebanggaan masyarakat OKU ternyata luput dari perhatian pejabat daerah yang mempunyai kewenangan terhadapnya.

Terbukti tiang bendera yang menjulang tinggi hanya dipasang bendera merah putih yang sudah compang camping hingga menjadi pusat perhatian masyarakat. Bahkan beberapa warga mencemooh pejabat daerah yang berwenang dan bertugas dalam hal ini. (Bam/*)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.