Massa Demo Desak Dewan Batalkan Omnibus Law dan UU Cipta Kerja


Baturaja -liputansumsel.com-- Ribuan massa yang menamakan dirinya OKU Raya Bergerak mengeruduk gedung DPRD OKU pada Kamis pagi (8/10). 

Massa merupakan gabungan dari para mahasiswa, OKP, buruh Mitra Ogan dan Minanga serta elemen masyarakat lainnya. 

Mereka bergerak dari GOR Baturaja menuju gedung DPRD OKU dengan konvoi bermotor mengilingi kawasan utama kota Baturaja sambil meneriakan "Hidup Mahasiswa dan Hidup Rakyat".


Tiba di gedung wakil rakyat OKU, massa langsung meneriakan berbagai slogan dan ucapakan.

Mereka juga menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan Mars Perjuangan lainnya.

Sejumlah ujatan dan makian mereka lontarkan untuk anggota dewan, di antaranya "DPR Goblok" yang dilontarkan dengan nyanyian.

Berbagai tulisan berisikan kritik dan hujatan dipasang massa di pagar dan depan gedung DPRD OKU. Di antaranya bertuliskan "Gedung ini disita kembali oleh rakyat, Gagalkan UU Cipta Kerja, Dewan Pengkhianat Rakyat dan tulisan bernada sinis lainnya.


Dari atas mobil komando, salah satu juru bicara aksi OKU Raya Bergerak, Mulya meminta para anggota dewan yang ada di dalam gedung DPRD OKU segera turun untuk menemui mereka.


"Kami minta anggota dewan yang ada di dalam sana segera turun menemui kami untuk mendengarkan tuntutan kami menolak Omnibus Law dan UU Cipta Karya yang telah disahkan DPR RI tengah malam pada tanggal 5 Oktober lalu. Kami mendesak agar segera dibatalkan," ujarnya dengan lantang.


Salah satu orator aksi Romzoni dari Serikat Pekerja Mitra Ogan meminta anggota dewan membatalkan Omnibus Law dan UU Cipta Karya.


"Batalkan UU ini sebab akan menyengsarakan rakyat terutama kaum buruh. Kami para buruh yang paling merasakan penderitaan itu. Mana anggota dewan segera temui kami disini. Dengarkan aspirasi kami," tegasnya dengan lantang


Hal yang sama juga dinyatakan orator lainnya, mantan Ketua HMI OKU Mario yang menpertanyakan kenapa hanya ada massa dan aparat keamanan di halaman gedung DPRD OKU kenapa tidak ada anggota dewan yang muncul.


Setelah didesak massa dan situasi nada teriakan massa makin memanas, akhirnya empat orang anggota DPRD OKU yang dipimpin Wakil Ketua DPRD OKU Yudi Purna Nugraha muncul dari dalam gedung dewan datang menemui massa.


Melalui pantauan di lapangan ratusan personel keamanan gabungan dari Polres, Koramil, Satpol PP dan Dishub diturunkan untuk mengawal dan mengamankan jalannya aksi demo tersebut.

Kapolres OKU AKBP Arif Hidayat Ritonga memimpin langsung pengamanan dan pengawalan jalannya aksi. 

Massa memberikan applaus kepada Kapolres OKU yang bersifat humanis dalam memimpin pengawalan aksi unjuk rasa, salah satunya memberikan mic milik Polres OKU ke orator aksi.


Selanjutnya massa mendesak keempat anggota dewan itu berada di tengah-tengah mereka dengan membuat lingkaran duduk guna mengadakan sidang jalanan supaya bisa mendengarkan tuntutan aksi mereka secara langsung.


Akhirnya Yudi Purna Nugraha bersedia membacakan tuntutan para perserta aksi. Di antaranya berisikan mosi tidak percaya ke dewan, menolak Omnibus law dan UU Cipta Karya serta tuntutan lainnya.


"Sebenarnya ini persoalan DPR Pusat, bukan DPRD OKU. Tapi biarlah selaku wakil rakyat disini, kami akan sampaikan tuntutan kalian ke pusat. Dan akan saya bacakan tuntutan ini," ujar pria dari Fraksi PAN ini.

Massa membubarkan diri dengan tertib sekitar pukul 12. 30 WIB. 

(Dn)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.