Anggota DPRD Muara Enim Subhan S.Sos Membantu Mediasi Permasalahan Warga di Desa Dalam


Muara Enim, Liputansumsel.com--Penggusuran lahan milik desa seluas 5.500 meter persegi yang berdampak pada 11 rumah yang akan dipergunakan menjadi tempat pasar kaget (kalangan) terletak di Desa Dalam Kecamatan Belimbing Jaya Kabupaten Muara Enim menuai kritik dari warga yang rumahnya dibongkar tersebut.


Pasalnya salah satu warga yang bernama Dahlan menyampaikan kepada awak media, Jum’at (13/11/2020) bahwa kami memang sudah mendapatkan surat dari Pemerintah Desa bahwa di tanah ini akan di bangun pasar. 


Untuk pembongkaran di Bulan Oktober lalu dan sebenarnya sudah siap membongkar bangunan rumah tempat tinggal kami ini namun tetapi, kami meminta agar diukur ulang kembali luas lahan 5.500 meter persegi milik Pemdes.


“Harapan kami ada bantuan dari Pemerintah Kabupaten Muara Enim atau Pemdes untuk biaya kerohiman, karena untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja kami susah,” ungkap Dahlan.


Sementara itu disisi pemerintah desa melalui Sekretaris Desa Dalam Zudin menjelaskan, dari total 11 rumah sudah 4 rumah yang digusur tinggal 7 rumah yang belum digusur. Itu dikarenakan tanah ini milik PKK yang merupakan aset Pemerintah Desa Dalam.


“Lahan tersebut nantinya akan dipergunakan parkir pasar di Desa Dalam dusun 7, dimana untuk gedung pasarnya mulai dibangun pada Tahun 2018 dan selesai di bangun Tahun 2019 lalu,” terangnya.


Lanjutnya, pada Tahun 2018 lalu telah rapat bersama dihadiri aparatur desa, pihak kecamatan, warga dan lainnya. Terkait kompensasi kami sepakat sejak Tahun 2018 memang tidak ada bantuan kompensasi terkait pembongkaran pada lahan desa yang dipergunakan masyarakat itu,” ujarnya.


Sementara itu Subhan, S.Sos selaku anggota DPRD Muara Enim Komisi IV mengatakan disela kunjungannya meminta kebijakan Pemdes Desa Dalam Kecamatan Belimbing agar memberikan bantuan uang kerohiman atau mencari solusi yang lebih baik lagi.


Lebih lanjut, "kita ketahui bersama dalam kondisi pandemi virus corona seperti ini ekonomi sedang lemah dan sangat berdampak sekali bagi warga masyarakat yang rumahnya dibongkar," ucap Subhan.


“Warga yang digusur ini adalah warga tidak mampu dan warga ini bingung setelah dibongkar nantinya warga tersebut mau pindah kemana," ujarnya.


"Saya berharap kiranya perusahaan diseputaran wilayah desa ini agar kiranya dapat membantu warga yang belum ada tempat tinggal,” tutur Subhan.


Kemudian, Ia meminta antara Pemdes dan warga sebenarnya sudah bermediasi beberapa waktu lalu tetapi warga masih keluhkah masalah kejelasan besarnya ukuran lahan, dan warga yang telah digusur meminta juga bahwa bangunan yang masih menempati di lahan tersebut agar digusur semua tanpa terkecuali agar tidak menimbulkan kecemburuan sosial sesama masyarakat,” tegas Subhan mengakhiri wawancara.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.