Herman Deru Mulai Siagakan 192 Tempat Tidur di Wisma Atlet Untuk Penanganan Covid-19 Ringan

#BOR di Sumsel Sebesar 53 Persen


PALEMBANG, Liputansumsel.com, - Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) H Herman Deru meninjau langsung kesiapan wisma atlet di Jakabaring Sport City (JSC) Palembang, Rabu (12/5).



Peninjauan tersebut dilakukan guna memastikan kesiapan ruang isolasi yang ada di tower JSC yang akan dijadikan sebagai tempat penanganan covid-19.



Dalam peninjauan tersebut dketahui, sedikitnya ada 64 kamar yang disediakan untuk penanganan Covid-19 di Sumsel tersebut. Dimana dalam satu kamar tersedia  tiga tempat tidur.



"Ini upaya kita menyikapi fluktuasi penambahan angka covid-19 di Sumsel. Ada 64 kamar yang disiapkan. Masing-masing kamar ada 3 tempat tidur, artinya 193 tempat tidur yang disiapakan. Mulai hari ini mulai kita buka wisma atlet penanganan covid-19 ringan," kata Herman Deru.



Menurutnya, saat ini ada 718 tempat tidur untuk karantina pasien covid-19 yang ada di kota Palembang. Dengan adanya penambahan tersebut, jumlah ketersediaan tempat tidur di kota Palembang mencapai 910 tempat tidur.



"RSMH juga siap menambah 100 tempat tidur lagi untuk penanganan covid-19 ini. Dengan tambahan tersebut, tentu ketersediaan tempat tidur ini lebih dari 1000. Mudah-mudahan dengan adanya ketersediaan tempat tidur ini, kekhawatiran kita soal data Bed Occupancy Ratio (BOR) ini dapat terjawab," ucapnya.



Dia menyebut, angka BOR di Sumsel sendiri saat ini sebesar 53 persen. Angka tersebut tentu dibawah ambang batas pemerintah pusat yang menetapkan batas BOR sebesar 70 persen.



"Hari ini angka BOR Sumsel 53 persen. Jauh dari ambang batas Permendagri 70 persen. Namun angka 53 persen itu belum termasuk jumlah penambahan kamar yang saat ini dilakukan. Mudah-mudahan pada evaluasi Selasa nanti angka BOR Sumsel bisa mencapai 30 persen," ungkapnya.



Di sisi lain, Herman Deru juga menyarankan agar rumah sakit di kabupaten dan kota di Sumsel tidak langsung mengirimkan pasiennya yang terpapar covid-19 ke Palembang.



"Sebisanya kabupaten dan kota mengatasi dulu. Jangan langsung dirujuk ke Palembang. Sebab, kasian dengan kota Palembang karena itu akan berdampak pada perhitungan zona dan masuk akumulasi jumlah kasus covid 19 di Palembang," tegasnya.



Sementara, menyoal adanya mutasi covid 19 B1617 terdeteksi di Palembang, Herman Deru tak menampik hal itu. Dia menyebut, hal itu dapat terdeteksi karena Palembang memang melakukan pemeriksaan.



"Itu artinya kita memang melakukan pemeriksaan. Tidak ada yang ditutupi. Alhamdulillah sejauh ini tidak ada gejala yang mengkhawatirkan. Namun untuk pemeriksaannya 8 kriterianya. Salah satunya jika cycle threshold (CT) dibawah 20 makan kita lakukan pemeriksaan. Yang jelas saat ini upaya penanganan covid 19 di Sumsel menunjukkan hasil positif," pungkasnya.*****

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.