Inflasi di Kota Palembang Masih Terkendali


Palembang, Liputan Sumsel.Com - Pandemi Covid-19 tidak berdampak besar pada inflasi di Kota Palembang. 


Hal ini dikemukakan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan, Hari Widodo, dalam rapat high level meeting “Strategi Unggulan Pengendalian Inflasi/Deflasi di Kota Palembang, Selasa (5/10/2021), di kantor wali kota.


"Kami membahas beberapa isu. Pertama terkait pengendalian inflase daerah di Kota Palembang, yang alhamdulillah memang kita masih dalam rentan angka inflasi yang terkendali,” ujar Hari.


Ia menerangkan, inflasi Palembang di bulan September sebesar 0,05 persen dan inflasi tahunan (year on year) sebesar 1,84 persen.


Tiga komoditas yang menyumbang besar angka inflasi, yakni daging ayam ras sebesar 0.15%, beras sebesar 0.05%, dan rumah sewa Sebesar 0.04%.


“Angka inflasi bulan September dan inflasi tahunan ini merupakan angka yang sangat rendah. Karena pemerintah sudah siap untuk menangani inflasi 3 persen hingga lebih kurang 1 persen. Kita terus mengupayakan bagaimana ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kemudian juga distribusi bisa terjamin sehingga menekan angka inflasi,” ujar Hari.


Terkait pertumbuhan ekonomi, Hari mengatakan pertumbuhan ekonomi Kota Palembang sebesar 5,71% pada triwulan 2 tahun 2021, melebihi prediksi awal Bank Indonesia.


"Angka 5.71% itu mengindikasikan bahwa sudah ada perbaikan ekonomi dan aktifitas ekonomi sudah menggeliat. Dengan level PPKM yang mulai menurun diharapkan aktivitas ekonomi juga ikut meningkat," ujar Hari.


Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Palembang, Ratu Dewa, mengatakan, selain pembahasan inflasi ataupun deflasi, Pemerintah kota Palembang juga lakukan pembahasan terkait perencanaan MoU bersama Bank Indonesia (BI) yang berkaitan dengan strategi pengendalian ekonomi, khsusnya di bidang sektor pertanian, sektor perdagangan dan pasar.


"Pertama, berkaitan secara teknik akan kita buat MoU. Yang kedua berkaitan dengan sosialisasi ke masyarakat, khususnya persoalan-persoalan yang bisa menyentuh pelayanan langsung ke masyarakat," ujar Dewa.


Ia menyebutkan, terkait pelayanan langsung ke masyarakat, pihaknya akan menyosialisasikan gerakan ke setiap rumah penduduk tentang beragam jenis tanaman melalui warung tani.


Lokasinya di Kecamatan Kertapati, Seberang Ulu Satu, serta Kecamatan Seberang Ulu Dua.


"Data detailnya nanti kita gunakan data dari statistik. Sentuhan ini utamanya tanaman sayur dalam pot ataupun tanaman obat-obatan dalam pot. Ini yang akan dibackup oleh Bank Indonesia. Tadi sudah kita bahas bersama dan dalam waktu dekat akan dilakukan MoU secara tertulis," kata Dewa. (Rl/Al)


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.