Pemkab Muba Ikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah


MUBA ,liputansumsel.com- Pj Bupati Musi Banyuasin H Apriyadi diwakili Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Muba, Drs H Yusuf Amilin menghadiri Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah yang dipimpin Langsung oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian. Rakor diikuti secara virtual oleh jajaran Pemkab Muba di Ruang Rapat Serasan Sekate, Selasa (30/8/22).


Nampak hadir mendampingi Mendagri diantaranya Wakil Menteri Dalam Negeri John Wempi Wetipo dan Kepala Badan Pusat Statistik Margo Yuwono. Dari tempat terpisah hadir Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi H. Abdul Halim Iskandar.


Dalam arahannya, Mendagri Tito Karnavian menyampaikan dengan adanya pandemi COVID-19, semua negara, semua kepala daerah di seluruh Indonesia, sama-sama menghadapi krisis kesehatan yang sama besar untuk pertama kalinya terbesar dalam sejarah yang berlangsung selama dua tahun lebih dan saat ini juga belum selesai.


“Kita bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, kita termasuk negara yang bisa mengendalikan COVID-19 dan survive secara ekonomi, karena semua kepala negara, kepala daerah berada pada persoalan yang sama yaitu targetnya dalam menghadapi COVID-19 adalah bisa mengendalikan pandemi dengan berbagai indikatornya yang berdampak menurunnya kasus tersebut dibawah standar”, tutur Tito.


Tito Karnavian mengungkapkan bahwa ekonomi Indonesia tumbuh relatif cukup baik. Namun ada hal yang perlu diwaspadai yaitu ketidakmampuan negara-negara lain mengatasi pandemi COVID-19 dan ketidakmampuan negara lain menjaga ekonominya yang bisa berdampak ke Indonesia karena Indonesia merupakan bagian dari sistem globalisasi ekonomi.


“Ditambah lagi perang Rusia dan Ukraina yang berdampak terhadap perekonomian. Invasi Rusia ke Ukraina menyebabkan ekonomi global mengalami efek dari pertumbuhan yang lebih lambat dan inflasi yang lebih cepat. Dampak tersebut akan mengalir ketiga saluran utama Antara lain harga komoditas yang lebih tinggi, ekonomi dan perdagangan akan terganggu serta berkurangnya kepercayaan bisnis dan ketidakpastian”, pungkasnya.

Dikatakan Mendagri, bahwa ada beberapa solusi untuk pengendalian inflasi, yaitu Pertama Komunikasi Pubik, jangan membuat masyarakat panik dan upayakan masyarakat agar tetap tenang, Kedua Aktifkan TPID, pada tingkat Provinsi dan Kabupaten/kota, Tim agar sinergi dan konsisten dalam melaksanakan fungsi dan tugas, Ketiga Aktifkan Satgas Pangan, Satgas pangan didaerah tugas melaporkan harga dan ketersediaan komofitas untuk dilaporkan kepada kepala daerah, selanjutnya secara  berjenjang dilaporkan kapada Kemendagri dan mengecek langsung kelapangan terkait harga dan ketersediaan komoditas termasuk masalah yang terjadi.


"Keempat, BBM Subsidi Tepat Sasaran Ke Masyarakat,  untuk masyarakat miskin (60% dari Rp 502 Triliun subsidi tidak tepat sasaran), Pertu pengawasan oleh pemda dan bantuan pengawasan dari penegak hukum. Kelima, Laksanakan Gerakan Penghematan Energi, Kelima Gerakan Tanam Pangan Cepat Panen, misalkan gerakan menanam cabe, bawang dan lainnya sebagai upaya mencukupi ketersediaan pangan rumah tangga,"pungkasnya.


Kepala Badan Pusat Statistik Margo Yuwono dalam paparannya berbagai capaian indikator makro ekonomi Indonesia sampai dengan semester I tahun 2022 ini menunjukan adanya perbaikan sampai dengan semester II tahun 2022.


“Menjadi catatan agar kita terus berupaya bersama-sama menjaga inflasi. Perlu waspada terhadap kenaikan harga komoditas bergejolak, komoditas yang diatur oleh pemerintah serta komoditas energy dan pangan yang diimpor (imported inflation)”, tandasnya.


Sementara itu, Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Muba mengatakan, sesuai dalam arahan Mendagri dalam Rakor tadi bahwa ada lima komoditas yang mempengaruhi inflasi. Salah satunya komoditas Cabe Merah, memang sudah menjadi momok bagi semua daerah, oleh karena itu Pemkab Muba akan segera menyusum strategi untuk mengatasi hal tersebut.


"Seperti penanganan COVID-19 kemarin, kita juga perlu bentuk tim satgas untuk pengendalian inflasi ini, perlu ada kerjasama antar pemerintah daerah, Polri dan TNI, secara bersama-sama membuat gerakan Menanam Cabe secara serentak di wilayah Muba, dengan demikian paling tidak kita bisa memenuhi kebutuhan rumah tangga warga kita, minimal kita tidak ikut menyumbang terjarinya inflasi pada negara,"bebernya.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.