GNPF Ulama Dan Ormas Islam OKU Silaturahim Sekaligus Berikan Dukungan Kapolres OKU Baru Berantas Kemaksiatan Dan Pekat 0


Baturaja,liputansumsel.com- Perwakilan GNPF Ulama OKU bersama Ormas Islam OKU lainnya bersilaturahim dengan Kapolres OKU yang baru AKBP Arif Harsono, S.IK, MH di ruang kerjanya pada Senin siang (27/2/23). Selain bersilaturahim, kedatangan mereka juga sebagai bentuk dukungan kepada AKBP Arif Harsono untuk memberantas kemaksiatan dan Penyakit Masyarakat atau Pekat di Kabupaten OKU.


Kedatangan rombongan perwakilan Ormas Islam OKU yang dipimpin Ketua GNPF Ulama OKU H. Alikhan Ibrahim ini disambut ramah dan bersahabat oleh Kapolres OKU yang didamping KBO dan Kanit Intelkam Polres OKU. 


Dalam kesempatan silaturahim yang penuh keakraban itu, H. Alikhan Ibrahim atas nama rombongan perwakilan ormas Islam OKU mengucapakan terima kasih sebesar-besarnya atas keramahtamahan dan kesempatan waktu yang telah diberikan Kapolres OKU kepada mereka meskipun di sela-sela kesibukannya berdinas di Polres OKU.

"Alhamdulillah kami bersyukur bisa bertemu dengan Pak Kapolres OKU. Kami ucapkan selamat datang di Bumi Sebimbing Sekundang. 

Sebenarnya banyak yang mau ikut hadir dalam kegiatan silaturahim ini. Namun, kami harus batasi karena situasi dan kondisi. Selanjutnya, adapun maksud tujuan kami dari GNPF Ulama bersama perwakilan ormas Islam lainnya datang kesini supaya bisa lebih dekat dengan Kapolres OKU yang baru. Untuk diketahui, tugas kami dari GNPF Ulama OKU sebagai pengawal fatwa ulama baik dari nasional hingga lokal, dan sifatnya mensosialisasikan fatwa tersebut. Inti gerakan kami yaitu amar ma'ruf nahi munkar dengan cara-cara persuasif. Tujuan kita sama yakni menciptakan kondisi aman, rakyat sejahtera dan tidak ada gangguan," ujar mantan Ketua DPRD OKU ini.


H. Alikhan menyatakan GNPF Ulama bersama ormas Islam OKU lainnya siap memberikan dukungan dan membantu tugas-tugas kepolisian bersama Pemerintah Daerah dalam memberantas kemaksiatan dan Pekat. "Perlu diketahui, keberadaan kami di OKU ini ada SKnya dari GNPF Ulama Pusat. Oleh karena itulah, kami mohon petunjuk dan bimbingannya sekaligus meminta bantuan Kapolres OKU dalam mengatasi masalah kemaksiatan dan Pekat di Kabupaten OKU. 

Kami prihatin dengan situasi di Kabupaten OKU sekarang ini. Salah satu bagian dari perjuangan kami merespon pengaduan-pegaduan dari masyarakat termasuk berkembangnya tempat-tempat usaha terindikasi maksiat. 

Perjuangan kami ini sudah berjalan sejak awal tahun 2020 atau lebih kurang selama tiga tahun. Pertama, kami mengadakan rapat umum bersama para ulama, ustad, tokoh masyarakat dan ormas-ormas Islam pada awal tahun 2020 guna meminta Pemda OKU menutup tempat-tempat usaha yang terindikasi maksiat. Pada akhir tahun 2020, kami meminta Bupati OKU H. Kuryana Azis untuk menandatangani Fakta Integrasi.

 Alhamdulillah beliau bersedia. Kemudian, kami mengadakan Ijtima Ulama lagi pada tahun 2022 lalu. Alhamdulillah sama keputusannya meminta Pemda OKU tidak memberikan ruang kepada tempat-tempat maksiat. Kami juga telah beraudiensi dengan Pemda OKU, Dandim dan Kapolres OKU sebelumnya. Kami mempertanyakan darimana tempat-tempat usaha terindikasi maksiat itu mendapatkan payung hukumnya dalam membuka usaha padahal izinnya cuma restoran atau rumah makan. 

Keberadaan mereka sudah meresahkan masyarakat. Jam kerja usahanya melebihi batas waktu bahkan hingga subuh. Hal ini sudah menyalahgunakan dan melanggar peraturan yang ada, norma-norma agama dan adat.

Kemarin kami sudah mengadakan musyawarah antar ormas Islam yang telah menghasilkan Fakta Integrasi. Lalu mengadakan musyawarah dengan DPRD OKU meminta Pj. Bupati OKU menutup tempat-tempat usaha tersebut. Terakhir, kami datang ke DPRD OKU pada tanggal 20 Februari 2023 kemarin guna meminta dibentuknya Pansus. Alhamdulillah langsung direspon cepat oleh Dewan dengan ditunjuk Ketua Pansusnya yaitu Naproni," lanjutnya.


H. Alikhan mengungkapkan umat Islam OKU resah serta khawatir akan datangnya azab dari Allah SWT seperti yang terjadi di Turki dan bencana alam di tempat lainnya apabila tidak bisa dicegah kemerosotan moral dan akhlak generasi muda maupun tua. 

"Oleh karena itulah, hal ini meminta perhatian khusus bagi kita semua.

Apalagi kami dari ormas Islam ini tidak punya legalitas dan kewenangan untuk menutup tempat-tempat maksiat tersebut. Kami cuma bisa meminta Pemda OKU dalam hal ini pihak yang paling berwenang untuk menutup mereka. Namun, sampai sekarang permintaan kami ini belum ada tindak lanjut dari mereka. Kami takut dengan azab Allah SWT dan dosa jariyah. 

Perlu diketahui Kabupaten OKU khususnya kota Baturaja ini selain terkenal akan keindahan alamnya, juga sebagai destinasi wisata maksiat. Banyak orang dari luar OKU yang datang untuk bermaksiat ke kota Baturaja karena tersedia ditambah merasa aman dan nyaman. Kita sebagai orang tua juga khawatir dengan keadaan ini. 

Apalagi kita juga sebentar lagi akan memasuki bulan suci Ramadhan. Oleh karena itulah kami siap membantu dan memberikan dukungan kepada Kapolres OKU untuk memberantas tempat-tempat maksiat dan pekat. 

Terus terang, kami warga OKU merasa malu dengan adanya tempat-Tempat maksiat ini. Perbuatan mereka telah melanggar norma agama dan adat, termasuk juga hukum dan aturan yang ada. kami yakin tak satupun peraturan atau hukum yang membolehkan berbuat maksiat. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini kami sangat berharap bantuan Kapolres OKU dan jajarannya.

 Kami mohon betul perhatiannya. Terus terang, kami masih percaya sepenuhnya kepada pihak kepolisian terutama Polres OKU. Mudah-mudahan apa yang telah kami sampaikan ini mendapatkan perhatian khusus dari Pak Kapolres OKU, apalagi Bapak tempat kami bernaung. Sebenarnya 

kami bisa saja menghadap mereka dengan cara-cara represif namun dikhawatirkan tidak menggambarkan cara-cara Islami dan patuh hukum," pungkasnya. 


Kapolres OKU AKBP Arif Harsono, SIK, MH dalam kesempatan itu mengucapkan terimakasih kepada GNPF Ulama bersama perwakilan ormas Islam OKU lainnya yang sudah datang untuk bersilaturahim dengannya.

"Insyaa Allah apa yang disampaikan tadi akan kami tindaklanjuti, sesuai alurnya. Memang tugas utama Kepolisian yaitu Kamtibmas dan Penegakan Hukum. Hal ini sebenarnya sudah disampaikan Kapolres yang lama, Pak Danu.

Insyaa Allah hal ini akan kita komunikasikan, dan akan kami tindaklanjuti tempat yang melanggar aturan. Perlu diketahui di Kabupaten OKU sekarang ini yang sedang mencolok yakni miras dan narkoba. Saya akan menyampaikan ini kepada Kabagops untuk koordinasikan dengan yang lain termasuk pihak Satpol PP, koordinasi juga dengan Pemda OKU," kata Kapolres OKU dengan ramah. 


Lebih lanjut, Kapolres OKU mengungkapkan memang tempat-tempat tersebut menjadi dilema juga sebab di satu sisi, mereka ada izin dari Pemda OKU. "Paling jika ada yang melanggar atau jika ada yang tidak mengindahkan aturan, akan mendapatkan teguran. Hal yang tidak layak dan sesuai norma kita akan kita tegur. Akan kita panggil kedepannya. Hal-hal nyata yang menjadi pelanggaran akan kita tindak tanpa menimbulkan gejala Kamtibmas," ungkapnya.


Kapolres OKU juga mengucapkan terimakasih atas masukan yang diberikan. 

"Akan kami tindaklanjuti.

Kalau belum ada progressnya, tolong diingatkan. Kami akan terjun ke lapangan," ucapnya.


Selanjutnya, Ketua GNPF Ulama OKU H. Alikhan Ibrahim menyerahkan satu bundel berkas perjalanan usaha perjuangan menutup tempat-tempat terindikasi maksiat di Kabupaten OKU khususnya kota Baturaja kepada Kapolres OKU yang baru AKBP Arif Harsono, SIK, MH. 

(Duan)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.