Pengoperasian Lab PCR Segera di Matangkan


PRABUMULIH,lipuansumsel.com – Laboratorium PCR dalam rangka mendeteksi kasus penyebaran Covid-19 dalam waktu dekat segera dimiliki. Sekarang ini, pengoperasionalan Lab PCR itu terus dimatangkan. Tidak hanya, masalah renovasi Gedung UTD RSUD, sebagian gedungnya dimanfaatkan sebagai Lab PCR.

Tetapi, juga masalah Peraturan Walikota (Perwako) terkait penetapan tarif tes PCR di Lab. Juga, sarana prasarana pedukung seperti listrik, AC, tenaga medis atau analis, dan lainya.

Walikota (Wako), Ir H Ridho Yahya MM menerangkan, minggu depan Perwako harus siap. “Tarif PCR, kita upayakan paling rendah se-Sumsel. Tetapi, harus tentunya mengacu aturan yang ada. Perlu dikonsultasikan terlebih dahulu, agar penetapan tarifnya tepat,” ujar Ridho, sapaan akrabnya ketika memimpin Rapat Kordinasi (Rakor) rencana penyelenggaraan pelayanan pemeriksaan specimen Covid-19 di Prabumulih, Selasa (10/8/2021) di Ruang Rapat Lantai I, Gedung Pemerintah kota (Pemkot).

Selain itu, ia menekankan agar Bagian Hukum, mengubah fungsi UTD RSUD menjadi Lab PCR sebagian. Juga, alih fungsi Halaman Kantor Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) menjadi Sentra Kuliner (Senkul) Ikan.

“Renovasi Lab PCR ini, kita tidak mau asal bangun. Keinginan saya, harus sebagus mungkin tidak menyalahi aturan dan sesuai dengan ketentuan,” terang suami Ir Hj Suryanti Ngesti Rahayu ini.

Soal renovasi Lab PCR, ini merupakan bantuan dari pengusaha Prabumulih. Kata ayah tiga anak ini, renovasinya ditargetkan paling lama 2 minggu selesai. “Informasi dari Dinas Pekerjaaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR). 5 pekerja untuk pembangunan jalan. Lalu, 15 pekerja untuk renovasi UTD RSUD menjadi Lab PCR,” terang pria asal Ogan Ilir (OI).

Adik Wakil Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel), Ir Mawardi Yahya ini menekankan, agar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) berbagi tugas untuk menyukseskan renovasi dan operasional Lab PCR.

Alat PCR ini, bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ini gratis. Tetapi, tidak lengkap. Alat PCR lengkap, berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) senilai Rp 1,8 miliar. Kalau sudah direnovasi dan dioperasional, setidaknya 1.000 sampel bisa diuji,” bebernya.

Masih kata dia, tenaga analis sebelum melakukan tugasnya. Diakuinya, memang perlu pemagangan terlebih dahulu. “Yang jelas, tenaga analisnya di magangkan pada alat yang sama. Nantinya, diinstalasikan di Lab PCR. Kita tekankan, jangan sampai renovasi dan pembangunannya terhambat. Apalagi, pembangunannya dibutuhkan cepat. Agar bisa segera dioperasionalkan dan melayani,” pungkas Politisi Golkar ini.

Terpisah, Sekda, Elman ST MM menerangkan, pada rapat tersebut ada beberapa poin harus diperhatikan dan harus ditindaklanjuti OPD terkait. “Salah satunya, masalah Perwako minggu depan sesuai arahan Pak Wako harus selesai,” ujar Elman.

Sambungnya, pembangunan Gedung Lab PCR dan juga pengoperasionalannya, jangan sampai mengalami kendala atau hambatan. “Makanya  perlu perhatian serius dari OPD terkait, terlibat dalam pengoperasionalannya agar bahu membahu,” pesannya

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.