Muhammad Arfani dan Charma Afrianto Dampingi Pedagang Pasar 16 Ilir dari Pukul 10 Malam Hingga Pagi


Palembng, Liputansumel.com,-Rencana pemerintah kota Palembang yang akan merevitalisasi gedung pasar 16 Ilir, membuat kisruh pedagang karena terancam tidak dapat berjualan jika kegiatan tersebut terlaksana.


Bagaimana tidak rencana pemerintah kota ini dianggap kontroversial, selain dilaksanakan secara mendadak pemerintah kota pun tidak pernah mensosialisasikan atau berkomunikasi terkait rencana tersebut kepada para pedagang.


Sekilas tentang pasar 16 Ilir yang berdiri dari tahun 1816 telah menjadi wilayah strategis perekonomian masyarakat di kota Palembang. dengan usianya yang 207 tahun, memang wajar jika memerlukan berbagai perbaikan agar terlihat rapi dan tertata.


Faktanya sudah beberapa kali pasar 16 Ilir direvitalisasi oleh pemerintah kota, terutama pada masa kepemimpinan Edy Santana Putra pada tahun 2003 hingga 2013 yang dianggap telah berhasil melakukan perubahan besar di pasar 16 Ilir.


Terkait rencana revitalisasi pada saat ini pedagang merasa tidak pernah diajak komunikasi bahkan seperti diabaikan, karena rencana revitalisasi seolah tanpa memikirkan nasib pedagang.


Yang lebih mengejutkan lagi pada Senin sore, (02/03/2023) para pedagang mendapatkan kabar secara diam - diam pemerintah kota akan melakukan pemagaran di sekitar wilayah pasar 16 Ilir pada tengah malam, meski belum ada komunikasi yang jelas terkait nasib para pedagang.


Untuk melakukan antisipasi hal yang tidak diinginkan para pedagang mencoba melakukan langkah pencegahan dengan memblokir pintu masuk arah gedung pasar 16 Ilir.


Seolah tidak memperhatikan nasib para pedagang hanya segelintir orang ataupun kelompok yang bersedia menjadi garda terdepan membela dan mencari jalan terbaik untuk para pedagang, bahkan dengan perjuangan para pedagang akhirnya membuat Muhammad Arfani anggota komisi ll DPRD kota Palembang datang turun tangan untuk menenangkan serta memberikan pendampingan kepada para pedagang.


Tidak hanya Muhammad Arfani sebagai anggota DPRD kota Palembang yang turut hadir mendampingi hingga pagi subuh, aksi unjuk rasa pedagang terdapat aktivis Sumatera selatan seperti, Charma Afrianto, Ki Edi Susilo, Kang Asep, Andi Leo dan masih banyak lainya.


Seperti yang diungkapkan Muhammad Arfani saat mendampingi para pedagang, Selasa pagi (03/07/2023) pukul 10.00 Wib Hingga 03.00, Kedatangan kami hari ini merupakan salah satu bentuk tanggung jawab kami kepada masyarakat.


" Maksud dan tujuan kedatangan kami melihat dan mendengar saudara - saudara kita pedagang pasar 16 Ilir yang akan terdampak revitalisasi gedung pasar 16 Ilir", kata Muhammad Arfani 


Lebih lanjut Arfani menambahkan, Apa yang direncakan pemerintah kota Palembang yang akan merevitalisasi pasar 16 Ilir itu baik, hanya saja sepertinya kurang memperhatikan nasib para pedagang.


" Kami kira siapapun itu pasti akan menyukai rencana pemerintah kota Palembang yang akan merevitalisasi pasar 16 Ilir, hanya saja untuk melakukan itu pemerintah kota Palembang seakan tergesa - gesa, tanpa melakukan koordinasi dan komunikasi dengan pihak terkait seperti DPRD, belum lagi keadaan sekarang seperti mengabaikan nasib para pedagang", ujar Muhammad Arfani.


Dihadapan para pedagang,  Muhammad Afrani anggota Komisi ll DPRD kota Palembang dari Fraksi Kebangkitan Bangsa (F-PKB), menjelaskan bahwa untuk menghindari konflik yang lebih jauh dan pastinya akan merugikan semua pihak terutama pedagang, pihaknya telah mengundang pemerintah kota Palembang untuk berdialog secara langsung dengan semua pihak.


" Pada kenyataanya kami di komisi ll DPRD kota Palembang telah mencoba melakukan komunikasi terkait hal ini, termasuk hari ini kami mengundang serta memfasilitasi pemerintah kota Palembang dan para pedagang, Selasa (03/07/2027) agar melakukan dialog secara langsung, dengan harapan dapat menemukan jalan keluar yang terbaik", ungkap Arfani 


Ketika ditanya oleh para pedagang terkait adakah solusi yang akan ditawarkan seorang Arfani untuk menyelesaikan permasalahan ini, dirinya menjawab sudah memiliki solusi hanya saja menunggu rapat resmi dengan para pihak, termasuk pedagang.


" Jelaslah kami sebagai perwakilan masyarakat tidak hanya menjadi fasilitator menengahi permasalahan ini, hanya belum bisa dibicarakan kalau ditempat umum menunggu rapat hari ini agar tidak terjadi kesimpang siuran", tutup Muhammad Arfani anggota komisi ll DPRD kota Palembang dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa.

(Armin)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.