Padahal Katagori Limbah B3, Pekerja Harian Lokal Pembersih Tumpahan Minyak Mentah di Prabumulih Tidak Dilengkapi APD


Prabumulih ,liputansumsel.com- Gerak cepat pihak PT Pertamina dalam penaggulangan peristiwa terjadinya tumpahan minyak mentah akibat pipa yang bocor di wilayah Jalan Talang Jimar, Kelurahan Majasari, Kota Prabumulih patut di acungi jempol.


Bahkan, Puluhan pekerja harian lokal turut dikerahkan untuk ikut berjibaku dalam upaya membersihkan sisa-sisa cairan pekat berwarna hitam itu di wilayah yang terdampak maupun di wilayah pekarangan rumah warga yang ikut tercemar.


Namun sangat di sayangkan, pihak Perusahan Plat merah itu lalai dalam melindungi diri para pekerja harian Lokal dari dampak kesehatan jangka panjang maupun jangka pendek akibat terpapar langsung oleh cairan yang termasuk dalam katagori Limbah B3 ini.


Bagaimana tidak, menurut pantauan di lapangan, para pekerja harian lokal tidak di lengkapi oleh pihak perusahan Alat Pelindung Diri (APD) untuk melakukan pekerjaan yang bisa dikatakan sangat beresiko terhadap kesehatan ini.


Hal ini juga menjadi perhatian husus dari Ketua Asosiasi Profesi K3 dan Lindungi Lingkungan Kota Prabumulih Yogi Astrada ST Msi saat dibincangi media ini dilingkungan setempat, Minggu (09/07/2023).


Dirinya mengatakan, setiap pekerja penanggulangan maupun pengelolaan  Limbah B3 wajib menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) khusus yang memang diperuntukan untuk penanggulangan Limbah B3, seperti Raber Shoes, Sarung Tangan Khusus, Masker Respirator dan Kacamata Pelidung.


"Sangat di sayangkan, seharusnya pihak Perusahan memfasilitasi itu untuk para pekerja ini. Ini terlihat seakan tidak peduli, padahal semua tau itu penting untuk keselamatan kerja. Ya paling tidak para pekerja di kasih masker, kacamata dan Sarung tangan la," terangnya.


Dijelaskan juga oleh Yogi, karena Kandungan minyak mentah ini termasuk dalam Katagori Limbah B3, jelas akan berdampak bagi para pekerja terutama dari sisi kesehatan. Apalagi secara penciuman, minyak mentah ini terasa sangat menyengat. Untuk itu wajib para pekerja menggunakan APD Standar.


Dengan demikian, dirinya menilai bahwa dalam penanggulangan peristiwa ini, pihak PT Pertamina lalai dan tidak siap, sehingga banyak faktor-faktor keselamatan dan faktor sekala prioritas di awal, tidak dilaksanakan oleh pihak perusahaan.


"Setidaknya bagikan masker la di sini, padahal di sini orang-orang departemen HSE dari pertamina ada, orang lingkungan ada, orang Fire ada yang notabenenya sangat mengerti dan tau apa yang harus mereka lakukan.


Dirinya juga berharap ke depan Team Penanggulangan dari pihak PT Pertamina dalam penanganan kasus-kasus seperti ini harus benar-benar mampu dan siap, agar setiap aspek dapat di selamatkan.


"Saya liat di sini jauh dari kata standar dari norma-norma K3 dan lingkungan yang di utamakan. Apalagi peristiwa seperti ini sering terjadi, bahkan menurut informasi dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Prabumulih, dalam 3 bulan terakhir peristiwa seperti ini sudah 16 kalainya dan ini yang ke 17," tukasnya.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.