Launching Bedah Rumah Tak Layak Huni Kota Prabumulih Disaksilan Oleh Pj Gubernur Sumsel


PRABUMULIH,liputansumsel.com -- Penjabat (PJ) Walikota Prabumulih H Elman ST MM hadiri Launching Bedah Rumah Tak Layak Huni, Pemberian Sanitasi dan Penanganan Stunting.

Kegiatan tersebut dilaksanakan secara Virtual di halaman rumah Edi Pangat selaku penerima bantuan rumah tak layak huni di Kelurahan Majasari Kota Prabumulih.

Kegiatan yang berlangsung secara Virtual itu di ikuti oleh Kabupaten/ Kota Se-Sumatera Selatan yang secara langsung di buka oleh PJ Gubernur Sumatera Selatan Agus Fatoni. 

Pada kesempatan itu PJ Wako Prabumulih H Elman ST MM di dampingi langsung oleh Sekda Kota Prabumulih, Forkopimda Kota Prabumulih, Kepala Cabang Bank Sumsel Babel Kota Prabumulih, OPD Kota Prabumulih, serta Lurah dan Camat Kota Prabumulih.

Kegiatan Launching bedah rumah tak layak huni, pemberian sanitasi dan penanganan stunting secara serentak di Kabupaten/ Kota Sumatera Selatan merupakan program PJ gubernur guna mengentaskan tingkat kemiskinan Ekstrim di Provinsi Sumatera Selatan.

PJ Wako Prabumulih Elman mengatakan, bahwa Kota Prabumulih tak absen dari data Kemiskinan ekstream."Kita tidak keluar dari data kemiskinan Ekstrim artinya kita memilah untuk membangun rumah tidak layak huni menjadi rumah layak huni nah di sini menjadi satu contoh untuk hal tersebu," ungkapnya saat di bincangi awak media.

Melalui dana Desa di Kota Prabumulih ada 12 desa yang nantinya akan di bangunkan 300 unit untuk tahun 2024.

"Tahun ini ada 300 unit menjadi rumah layak huni di 12 desa di Kota Prabumulih," ungkapnya.

Nah, namun ada satu desa yang sudah terlepas dari rumah tak layak huni yakni desa muara sungai, namun Elman mengatakan bahwa dana Desa selain untuk penurunan Kemiskinan Ekstream juga banyak peruntukan.

" Kita tanya setiap kepala desa namun Muara sungai sudah tidak ada ga, katanya cukup pak karena kami sudah bebas, tapi dana desa itu banyak peruntukan selain infra struktur seperti stunting kemiskinan Ekstrim baru infra struktur dan peningkatan ekonomi," jelasnya.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.