Kuryana Azis Sambangi Warga Korban kebakaran


BATURAJA-liputansumsel- Meski ia cuti dari jabatannya sebagai Bupati OKU karena kembali mengikuti kompetisi dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) 9 Desember mendatang, akan tetapi Drs H Kuryana Azis tetap meluangkan waktunya untuk menyambangi  masyarakatnya yang tertimpa musibah kebakaran. 


Kuryana yang kembali maju berpasangan dengan Johan Anuar ini dengan jargon Bekerja Lanjutkan, mengunjungi kediaman Garsubi  di Kampung 3 RT 3 Desa Pusar, Kecamatan Baturaja Barat-OKU,   Sabtu (7/11/2020) lalu.

Nampak jelas dari rawut mukanya, Kuryana Azis yang didamping Kades Pusar dan Anggota DPRD OKU dari Partai PPP M Fahruddin turut prihatin atas musibah yang dialami Garsubi, yang juga  Ketua Forum Komunikasi Badan Permusyawaratan Desa (FKBPD) sekaligus Tokoh Masyarakat Desa Pusar.

“Saya turut merasakan betapa beratnya musibah yang dialami Garsubi dan sangat prihatin atas musibah ini,” kata Kuryana. 

Kuryana memberikan supportnya kepada Garsubi sekeluarga agar mengambil hikmah dari musibah ini dan dapat tetap bersabar serta tabah.

“Saya berharap kepada pihak kepolisian untuk cepat mengusut sebab kebakaran ini dan apabila ada tindakan criminal dibalik semua ini untuk dapat memproses secara hukum,” pintanya.

 

Sementara itu, Ketua BPD Pusar yang mengalami musibah tersebut, Garsubi  menyampaikan rasa terima kasihnya atas kunjungan Kuryana Azis yang turut peduli terhadap musibah yang dialaminya. 

“Saya beserta keluarga menyampaikan rasa terima kasih atas perhatian Kuryana Azis dan peduli atas musibah yang sedang menimpa kami sekeluarga,” katanya.


Kami merasa terhibur dan merasa kuat diri atas perhatian ini dan mudah-mudahan pak Kuryana selalu diberi kesehatan lahir dan bathin serta tetap dapat mengabdi bagi masyarakat OKU,” tuturnya.

Garsubi menuturkan, musibah kebakaran yang dialami keluarganya terjadi sekitar   pukul 2.00 WIB dini hari itu, membuat warga sekitar geger.


“Tentunya kejadian menimpa keluarga kami ketika warga terlelap tidur. Walaupun tidak ada korban jiwa,  namun  kerugian yang kami alami berkisar Rp. 250 juta. Mudah-mudahan bila ini ada bentuk criminal, petugas kepolisian agar dapat mengusutnya,” harap Garsubi yang masih terlihat sok. (jon)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.