Survei LSPN Ishak-Yudha Unggul

PALEMBANG.-- liputansumsel.com--
Mendekati hari Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumsel pada 27 Juni mendatang, telah ditemukan titik terang bahwa yang bakal memimpin Sumsel untuk periode 2018 – 2023 adalah, Ishak Mekki dan Yudha Mahyuddin.

Pasalnya, lembaga survei independen dari Lembaga Studi Politik Nasional (LSPN) telah menempatkan Pasangan Calon (Paslon) Nomor Urut 3, Ishak – Yudha, tertinggi elektabilitasnya dibanding Paslon lainnya.

Rilis survei yang dikeluarkan LSPN mulai dari tanggal 7 sampai 17 Mei 2018 dengan jumlah responden 1000 orang dan margin of error 3,1% untuk elektabilitas Cagub, hasilnya mengunggulkan Ishak Mekki dengan persentase 27,60. Sementara Dodi mendapatkan, 25,43%, dan Deru merosot tajam dengan 22,05%.

Ada pun Aswari di posisi juru kunci dengan raihan 8,10%. Sedangkan yang belum menentukan pilihan (TT/TJ) sebanyak 16,82%.

Direktur LSPN, Rizal Marhaini menerangkan hasil survei yang dikeluarkan lembaganya di waktu yang kurang dari satu bulan tersebut menghasilkan tiga poin penting yang berkaitan dengan kemenangan Paslon Ishak Mekki – Yudha Mahyuddin.

“Ada tiga alasan mengapa Ishak – Yudha ari calon-calon lainnya. Pertama, dari segi strategi, kedua programnya sesuai dengan keinginan masyarakat, dan ketiga, langsung dirasakan oleh masyarakat,” terang Rizalia telepon di Jakarta, Kamis (17/5).

Rizal menjelaskan, yang perlu diperhatikan, bahwa pasangan nomor urut tiga (3) memiliki trend persepsi dari pemilih yang posistif terkait dengan prgram-program yang ditawarkan dan pola kampanye yang bersentuhan langsung dengan pemilih.

“Selain itu, sosok Ishak Mekki sebagai figur yang bersih dari kasus hukum dan moral menjadi faktor pendorong pemilih untuk memilih Paslon Nomor Urut 3, Ishak –Yudha,” ujar Rizal.

Sebaliknya dengan pasangan nomor urut satu (1), Herman Deru – Mawardi Yahya (HDMY), kata Rizal, dari hasil risetnya menunjukkan trend penurunan.

HDMY menunjukkan persepsi publik yang kurang diminati lantaran isu-isu negatif yang ada, mulai dari Herman Deru sebagai Cagub maupun Cawagubnya Mawardi Yahya.

“Isu-isu negatif terkait pasangan HDMY memang sudah menyebar di masyarakat, dan hal ini yang menyebabkan semakin turunnya elektabilitas Paslon Nomor 1 tersebut,” ungkapnya.

Sementara Paslon Nomor Urut empat (4), Dodi – Giri dan Nomor Urut dua (2) pasangan Aswari – Irwansyah, menunjukkan gejala elektabilitas yang stagnan dan tidak ada sama sekali perubahan yang signifikan.

“Dari beberapa survei yang dilakukan, Paslon Nomor 4 dan 2, tidak menunjukkan pergerakan yang signifikan,” imbuh Rizal.

Meski Ishak Mekki unggul dalam survei LSPN, Rizal menyimpulkan, persaingan suara di Pilgub Sumsel akan sangat ketat terutama melibatkan tiga Paslon, nomor urut 3, 4 dan 1. Siapa pun pemenangnya, diprediksi akan memiliki kemenangan yang sangat tipis yakni berkisar 1-3% saja.


Sementara itu, Sekretaris DPD Partai Demokrat Sumsel, MF.Ridho mengatakan, meski dari beberapa calon ada yang berusaha menurunkan elektabilitas Ishak Mekki melalui isu-isu negatif, itu tidak berpengaruh terhadap pemilih.


Alasannya, masyarakat Sumsel mengetahui data dan fakta bahwa Cagub nomor urut tiga ini bersih dari isu dinasti politik, isu korupsi maupun isu SARA.

“Pak Ishak Mekki mulai diserang oleh beberapa calon lainnya, namun sayangnya beliau tidak memiliki celah negatif apa pun. Sebab selama menjadi Wakil Gubernur Sumsel, lurus-lurus saja dan beliau tidak mau membuat kegaduhan di pemerintahan,” kata Ridho.

Menanggapi rilis hasil survei LSPN yang menyatakan elektabilitas Ishak Mekki tertinggi saat ini, dengan santai Ridho menyatakan, bahwa Ishak Mekki yang paling layak memimpn Sumsel ke depan.


“Wajar saja kalau elektabilitas Pak Ishak tertinggi saat ini, karena beliau turun langsung ke masyarakat. Saya menyaksikan betul dukungan masyarakat terhadapnya, dan saya juga selama ini turut mengampanyekan Paslon Ishak – Yudha,” terang anggota DPRD Sumsel ini optimis.****

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.