Lagi-lagi Kades Menang Raya Didemo Warganya
OKI– LiputanSumSel.Com Puluhan warga Desa Menang Raya Kecamatan Pedamaran Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumsel, kembali melakukan aksi unjuk rasa ke kantor Camat, pada Jumat (12/6/2020).
Aksi tersebut dilakukan akibat dari kekecewaan warga terhadap Kepala Desa (Kades) Menang Raya, yang dinilai lambat menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa (DD). Mereka (para warga) menuntut agar Kades mundur dari jabatannya.
Menurut para pendemo yang mayoritas “mak-mak” atau ibu rumah tangga. Ini akibat BLT-DD yang lambat disalurkan kepada warga selaku keluarga penerima manfaat (KPM). Sehingga warga desa Menang Raya menganggap Kades tidak ada solusi terhadap masyarakat yang terdampak Covid-19. Akibat lambatnya kinerja Kades beserta perangkatnya, akhirnya ara warga desa Menang Raya, menuntut kades mundur dari jabatannya.
“Kalau tak sanggup mengambil kebijakan, dan apabila usai aksi ini digelar belum juga ada solusi atau pemecahan masalah, maka sebaiknya Kades mundur saja,” tutur para pendemo.
Sebelumnya warga pernah melakukan aksi demo ke kantor Camat, namun belum membuahkan hasil. Bahkan hasil Musdes dan Forkompincam memutuskan sebanyak 68 KPM yang berhak menerima BLT-DD, padahal jumlah KK yang ada di desa Menang Raya mencapai ribuan.
Selain menyampaikan aspirasi di kantor Camat Pedamaran, ternyata para pendemopun menggeruduk ke kediaman Kades. “Kami warga desa Menang Raya menuntut agar kepala desa segera mundur karena tidak bijaksana dan tidak memikirkan masyarakat,” teriak Ibu-ibu, di depan rumah Kades, sambil membentangkan poster-poster bertuliskan tuntutannya.
Sementara itu saat aksi berlangsung, tampak Aparat keamanan dari TNI ikut serta menenangkan masyarakat. Terutama saat warga mendatangi rumah Kades. Pihak keamanan meminta warga untuk tidak emosi dan mendengarkan penjelasan dari Kades.(PD)
Aksi tersebut dilakukan akibat dari kekecewaan warga terhadap Kepala Desa (Kades) Menang Raya, yang dinilai lambat menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa (DD). Mereka (para warga) menuntut agar Kades mundur dari jabatannya.
Menurut para pendemo yang mayoritas “mak-mak” atau ibu rumah tangga. Ini akibat BLT-DD yang lambat disalurkan kepada warga selaku keluarga penerima manfaat (KPM). Sehingga warga desa Menang Raya menganggap Kades tidak ada solusi terhadap masyarakat yang terdampak Covid-19. Akibat lambatnya kinerja Kades beserta perangkatnya, akhirnya ara warga desa Menang Raya, menuntut kades mundur dari jabatannya.
“Kalau tak sanggup mengambil kebijakan, dan apabila usai aksi ini digelar belum juga ada solusi atau pemecahan masalah, maka sebaiknya Kades mundur saja,” tutur para pendemo.
Sebelumnya warga pernah melakukan aksi demo ke kantor Camat, namun belum membuahkan hasil. Bahkan hasil Musdes dan Forkompincam memutuskan sebanyak 68 KPM yang berhak menerima BLT-DD, padahal jumlah KK yang ada di desa Menang Raya mencapai ribuan.
Selain menyampaikan aspirasi di kantor Camat Pedamaran, ternyata para pendemopun menggeruduk ke kediaman Kades. “Kami warga desa Menang Raya menuntut agar kepala desa segera mundur karena tidak bijaksana dan tidak memikirkan masyarakat,” teriak Ibu-ibu, di depan rumah Kades, sambil membentangkan poster-poster bertuliskan tuntutannya.
Sementara itu saat aksi berlangsung, tampak Aparat keamanan dari TNI ikut serta menenangkan masyarakat. Terutama saat warga mendatangi rumah Kades. Pihak keamanan meminta warga untuk tidak emosi dan mendengarkan penjelasan dari Kades.(PD)
Tidak ada komentar
Posting Komentar