Merasa Diikuti Kurir Money Politik Tim Kuryana-Johan Menyerah

Melapor Ke Gakumdu Didampingi Relawan Koko


Baturaja-liputansumsel-Syaiful Bahri (43), warga Sukajadi Baturaja Kabupaten OKU Sumsel, satu diantara enam orang kurir money politik (politik uang,red) yang mengaku membagikan uang dari pasangan Drs H Kuryana Azis dan Drs Johan Anuar SH MM dengan jargon Bekerja Lanjutkan akhirnya berbalik mengadu ke Gakumdu OKU.


Peristiwa yang menggemparkan warga Kota Baturaja tersebut terjadi, Selasa (8/12) sekitar pukul 13.00 wib,  setelah sebelumnya  ia merasa ketakutan karena saat membagikan uang dari pasangan tim Bekerja tersebut, merasa diikuti sekelompok orang.


Syaiful Bahri bersama relawan dan pejuang Kolom Kosong (Koko) OKU mengawal pengaduannya ke Gakumdu OKU, di Jalan A Yani Baturaja, sekitar pukul 13.30 wib dan disaksikan relawan dan pejuang Koko.


Dalam laporannya di Gakumdu OKU,  Syaiful Bahri mengakui kalau dirinya  perpanjangan tangan  dari Lurah Sujadi juga yang disebutnya sebagai Tim Bekerja Lanjutkan. 


Dihadapan petugas Gakumdu yang menerima pengaduannya, Syaiful Bahri  mengaku diperintahkan Lurah Sukajadi untuk membagikan uang kepada pemilih yang namanya masuk dalam DPT di wilayah Kelurahan Sukajadi.


“ Saya menerima  kucuran uang sebesar 13 juta lebih untuk dibagikan kepada 260 orang mata pilih yang berdomisili di  RT 3 RT 4 dan RT 5 kelurahan Sukajdi Kecamatan Baturaja Timur,” jelasnya.

Sesuai perintah, Syaiful Bahri bergerak mendatangi  kerumah warga  calon pemilih yang sudah mendapat undangan sesuai copy DPT pemberian  lurah setempat.

Syaiful Bahri mengatakan setiap calon pemilih diberikan uang sebesar 50 ribu rupiah   agar dalam pencoblosan pada tanggal 9 Desember 2020 (besok,red) mereka memilih pasangan Bekerja Lanjutkan. 

“ Sebelum uang saya berikan, saya memastikan bahwa warga yang menjadi target pemilih itu akan mencoblos pasnagan Kuryana-Johan dan sudah terdaftar dalam DPT,” aku Syaiful Bahri.


Selain dirinya,  untuk membagi-bagi uang itu, ia ditemani beberapa orang temannya,  LM, HS, TP. “ Kami yang ditugaskan oleh lurah ini bergerak sejak pukul 08.00 wib dengan  menyisir seluruh  rumah warga yang ada di kelurahan Sujadi. Saya sendiri kebagian diwilayah  Rt3, 4, dan 5,” paparnya.


Untuk membagikan uang itu, Syaiful Bahri yang diberi tugas sebagai kurir money politik diberi upah sebesar 300 ribu rupiah. “Sementara uang sisa sebanyak 3 juta rupiah belum sempat dibagikan,” terangnya dan kini telah diserahkan kepada petugas Gakumdu untuk ditindaklanjuti sesuai dengan hukum yang berlaku dalam pilkada serentak.


 

Ketua Tim pemenangan Kuryana-Johan,  Drs H Supriadi Yazid yang dikonfirmasi melalui awak media melalui telepon selulernya   menyangkut persoalan ini mengaku belum mendapat laporan, ” Saya  belum ado laporan, dan kami belum dengar itu,” jawab Supriadi singkat.  (Bam) 

# Melapor Ke Gakumdu Didampingi Relawan Koko

Baturaja-liputansumsel-Syaiful Bahri (43), warga Sukajadi Baturaja Kabupaten OKU Sumsel, satu diantara enam orang kurir money politik (politik uang,red) yang mengaku membagikan uang dari pasangan Drs H Kuryana Azis dan Drs Johan Anuar SH MM dengan jargon Bekerja Lanjutkan akhirnya berbalik mengadu ke Gakumdu OKU.


Peristiwa yang menggemparkan warga Kota Baturaja tersebut terjadi, Selasa (8/12) sekitar pukul 13.00 wib,  setelah sebelumnya  ia merasa ketakutan karena saat membagikan uang dari pasangan tim Bekerja tersebut, merasa diikuti sekelompok orang.


Syaiful Bahri bersama relawan dan pejuang Kolom Kosong (Koko) OKU mengawal pengaduannya ke Gakumdu OKU, di Jalan A Yani Baturaja, sekitar pukul 13.30 wib dan disaksikan relawan dan pejuang Koko.


Dalam laporannya di Gakumdu OKU,  Syaiful Bahri mengakui kalau dirinya  perpanjangan tangan  dari Lurah Sujadi juga yang disebutnya sebagai Tim Bekerja Lanjutkan. 


Dihadapan petugas Gakumdu yang menerima pengaduannya, Syaiful Bahri  mengaku diperintahkan Lurah Sukajadi untuk membagikan uang kepada pemilih yang namanya masuk dalam DPT di wilayah Kelurahan Sukajadi.


“ Saya menerima  kucuran uang sebesar 13 juta lebih untuk dibagikan kepada 260 orang mata pilih yang berdomisili di  RT 3 RT 4 dan RT 5 kelurahan Sukajdi Kecamatan Baturaja Timur,” jelasnya.

Sesuai perintah, Syaiful Bahri bergerak mendatangi  kerumah warga  calon pemilih yang sudah mendapat undangan sesuai copy DPT pemberian  lurah setempat.

Syaiful Bahri mengatakan setiap calon pemilih diberikan uang sebesar 50 ribu rupiah   agar dalam pencoblosan pada tanggal 9 Desember 2020 (besok,red) mereka memilih pasangan Bekerja Lanjutkan. 

“ Sebelum uang saya berikan, saya memastikan bahwa warga yang menjadi target pemilih itu akan mencoblos pasnagan Kuryana-Johan dan sudah terdaftar dalam DPT,” aku Syaiful Bahri.


Selain dirinya,  untuk membagi-bagi uang itu, ia ditemani beberapa orang temannya,  LM, HS, TP. “ Kami yang ditugaskan oleh lurah ini bergerak sejak pukul 08.00 wib dengan  menyisir seluruh  rumah warga yang ada di kelurahan Sujadi. Saya sendiri kebagian diwilayah  Rt3, 4, dan 5,” paparnya.


Untuk membagikan uang itu, Syaiful Bahri yang diberi tugas sebagai kurir money politik diberi upah sebesar 300 ribu rupiah. “Sementara uang sisa sebanyak 3 juta rupiah belum sempat dibagikan,” terangnya dan kini telah diserahkan kepada petugas Gakumdu untuk ditindaklanjuti sesuai dengan hukum yang berlaku dalam pilkada serentak.


 

Ketua Tim pemenangan Kuryana-Johan,  Drs H Supriadi Yazid yang dikonfirmasi melalui awak media melalui telepon selulernya   menyangkut persoalan ini mengaku belum mendapat laporan, ” Saya  belum ado laporan, dan kami belum dengar itu,” jawab Supriadi singkat.  (Bam)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.