Islah Qori : Madrasyah Diniyah penyeimbang Imtek-Imtaq
Ogan Ilir. -- liputansumsel.com-- Mulai tahun ajaran baru 2017. Sekolah/Madrasyah Diniyah yang sempat tak banyak lagi berdiri sejak bertahun- tahun lalu akan di mulakan kembali. Dalam pelaksanaan nya,Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) kabupaten Ogan Ilir (OI) bekerja sama pemerintahan desa, Penghulu (P3N) dan tokoh agama sebagai motor penggerak
Keseimbangan antara ilmu teknologi dan agama menjadi pemicu bermula nya Madrasyah Diniyah ini. Menurut Kadisdikbud OI, Islah Qori. Dulu, siswa-siswi Sekolah Dasar tak banyak memiliki waktu bermain, pagi hari tersita oleh pelajaran di sekolah dan sore hari di jejali pelajaran agama
" waktu bermain mereka (siswa.RED) berkurang. namun ilmu terus bertambah. Imtek dan imtak nya seimbang. prilaku siswa juga pasti baik. Madrasyah Diniyah sebagai preventif terhadap pengaruh negatif teknologi. Ambil waktu bermain mereka. Isi dengan ilmu agama." Kata Islah. Jum'at, (19/5/2017)
Guru-guru agama dan guru ngaji sebagai tenaga pengajar diharapkan mampu membuat siswa berilmu pengetahuan. Lanjut Islah, Honor para dewan guru bersumber dari Dana Desa. Kepala desa sebagai leading sektor penunjukan kelayakan guru bagi anak anak didik ini
" saat nya guru ngaji dan agama di desa di berdayakan ilmu nya. honor nya dari dana desa. Sebab tahun ke tahun dana desa trus meningkat jumlahnya." Tutup nya
Madrasyah , dapat dimaknai sebagai proses pembelajaran ilmu kegamaan dan lainya. Diniyah sendiri memiliki makna pendidikan dasar keagamaan di usia Sekolah Dasar. (Arza)
Keseimbangan antara ilmu teknologi dan agama menjadi pemicu bermula nya Madrasyah Diniyah ini. Menurut Kadisdikbud OI, Islah Qori. Dulu, siswa-siswi Sekolah Dasar tak banyak memiliki waktu bermain, pagi hari tersita oleh pelajaran di sekolah dan sore hari di jejali pelajaran agama
" waktu bermain mereka (siswa.RED) berkurang. namun ilmu terus bertambah. Imtek dan imtak nya seimbang. prilaku siswa juga pasti baik. Madrasyah Diniyah sebagai preventif terhadap pengaruh negatif teknologi. Ambil waktu bermain mereka. Isi dengan ilmu agama." Kata Islah. Jum'at, (19/5/2017)
Guru-guru agama dan guru ngaji sebagai tenaga pengajar diharapkan mampu membuat siswa berilmu pengetahuan. Lanjut Islah, Honor para dewan guru bersumber dari Dana Desa. Kepala desa sebagai leading sektor penunjukan kelayakan guru bagi anak anak didik ini
" saat nya guru ngaji dan agama di desa di berdayakan ilmu nya. honor nya dari dana desa. Sebab tahun ke tahun dana desa trus meningkat jumlahnya." Tutup nya
Madrasyah , dapat dimaknai sebagai proses pembelajaran ilmu kegamaan dan lainya. Diniyah sendiri memiliki makna pendidikan dasar keagamaan di usia Sekolah Dasar. (Arza)
Tidak ada komentar
Posting Komentar