Wawako Palembang berkeliling berjalan kaki menemui langsung warganya
Palembang, Liputan Sumsel .com - Wakil Walikota Palembang Fitrianti Agustinda , keliling kampung di kawasan 24 Ilir Kecamatan Bukit Kecil. Kebiasaan Fitri yang ingin langsung menyerap aspirasi warga ini, tidak segan segan berkeliling berjalan kaki menemui langsung warganya.
Sedikit miris saat tengah asyik berbincang dengan warga orang nomor dua di kota Palembang ini dibuat merasa tidak nyaman, saat melihat tumpukan sampah dikawasan tersebut.
“Sampahnya nggak enak sekali terlihat didepan mata,” kata Fitri.
Mirisnya lagi, tidak hanya tumpukan sampah, drainase Rusun Blok 12 pun juga merusak pemandanganya lantaran tersumbat oleh tumpukan sampah plastik.
“Bukan hanya dibuang di drainase tapi juga di pohon ada juga sampahnya,”tegasnya.
Perilaku masyarakat yang masih membuang sampah sembarangan ini tidak akan membuat lingkungan ini berubah.
Fitri enggan beranjak sebelum petugas kebersihan datang mengangkut tumpukan sampah tersebut dan mengawasi langsung sampab tersebut bersih diangkut petugas.
“Padahal, dua bulan lalu sudah kita bersihkan dengan gotong royong tetapi sampah kembali bertumpuk,” ungkapnya.
Bahkan untuk membuat efek jera, Pemkot Palembang telah membuat syambara untuk sangsi pembuang sampah sembarang dipajanhg di media sosial.
“Bagi yang ketahuan membuang sampah sembarangan maka akan difoto. Yang berhasil mengambil foto akan diberikan reward (penghargaan), sedangkan oknum pembuang sampah wajahnya akan diupload di sosial media. Tindakan ini dilakukan untuk membuat efek jera bagi masyarakat yang masih sembarangan membuang sampah,” beber dia.
Aturan ini, lanjut Fitri, sejalan dengan perwali yang akan kita terapkan 2019 mendatang,
“Sekarang perwalinya sedang direvisi dan Insya Allah tahun depan sudah bisa kita terapkan, ” tegasnya.
Sementara itu Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Palembang, Faizal AR menyebutkan, pihaknya sudah rutin membersihkan sampah di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) di 24 Ilir ini, bahkan setiap hari, atau dua kali sehari dilakukan pengangkatan sampah.
“Kami mohon dukungan masyarakat, karena persoalam sampah ini juga bukan tanggung jawab pemerintah saja. Melainkan kerja sama masyarakat sangat dibutuhkan dan kesadaran untuk tidak membuang sampah sembarangan, ” imbaunya.
Ia menambahkan saat ini DLHK memiliki 350 pasukan kuning dan 108 armada untuk mengangkut.
“Memang kalau jumlah masih dirasa kurang, tapi mudah-mudahan ke depan kita optimalkan lagi untuk pengangkutan sampah. Jangan membuang sampah disaluran air, ya jadinya menyumbat saluran, ” tukasnya.(A2)
Palembang, Liputan Sumsel .com - Wakil Walikota Palembang Fitrianti Agustinda , keliling kampung di kawasan 24 Ilir Kecamatan Bukit Kecil. Kebiasaan Fitri yang ingin langsung menyerap aspirasi warga ini, tidak segan segan berkeliling berjalan kaki menemui langsung warganya.
Sedikit miris saat tengah asyik berbincang dengan warga orang nomor dua di kota Palembang ini dibuat merasa tidak nyaman, saat melihat tumpukan sampah dikawasan tersebut.
“Sampahnya nggak enak sekali terlihat didepan mata,” kata Fitri.
Mirisnya lagi, tidak hanya tumpukan sampah, drainase Rusun Blok 12 pun juga merusak pemandanganya lantaran tersumbat oleh tumpukan sampah plastik.
“Bukan hanya dibuang di drainase tapi juga di pohon ada juga sampahnya,”tegasnya.
Perilaku masyarakat yang masih membuang sampah sembarangan ini tidak akan membuat lingkungan ini berubah.
Fitri enggan beranjak sebelum petugas kebersihan datang mengangkut tumpukan sampah tersebut dan mengawasi langsung sampab tersebut bersih diangkut petugas.
“Padahal, dua bulan lalu sudah kita bersihkan dengan gotong royong tetapi sampah kembali bertumpuk,” ungkapnya.
Bahkan untuk membuat efek jera, Pemkot Palembang telah membuat syambara untuk sangsi pembuang sampah sembarang dipajanhg di media sosial.
“Bagi yang ketahuan membuang sampah sembarangan maka akan difoto. Yang berhasil mengambil foto akan diberikan reward (penghargaan), sedangkan oknum pembuang sampah wajahnya akan diupload di sosial media. Tindakan ini dilakukan untuk membuat efek jera bagi masyarakat yang masih sembarangan membuang sampah,” beber dia.
Aturan ini, lanjut Fitri, sejalan dengan perwali yang akan kita terapkan 2019 mendatang, dimana pembuang sampah akan dikenakan denda sebesar Rp 250 ribu dan kurungan selama tiga hari.
“Sekarang perwalinya sedang direvisi dan Insya Allah tahun depan sudah bisa kita terapkan, ” tegasnya.
Sementara itu Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Palembang, Faizal AR menyebutkan, pihaknya sudah rutin membersihkan sampah di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) di 24 Ilir ini, bahkan setiap hari, atau dua kali sehari dilakukan pengangkatan sampah.
“Kami mohon dukungan masyarakat, karena persoalam sampah ini juga bukan tanggung jawab pemerintah saja. Melainkan kerja sama masyarakat sangat dibutuhkan dan kesadaran untuk tidak membuang sampah sembarangan, ” imbaunya.
Ia menambahkan saat ini DLHK memiliki 350 pasukan kuning dan 108 armada untuk mengangkut.
“Memang kalau jumlah masih dirasa kurang, tapi mudah-mudahan ke depan kita optimalkan lagi untuk pengangkutan sampah. Jangan membuang sampah disaluran air, ya jadinya menyumbat saluran, ” tukasnya.(A2)
Sedikit miris saat tengah asyik berbincang dengan warga orang nomor dua di kota Palembang ini dibuat merasa tidak nyaman, saat melihat tumpukan sampah dikawasan tersebut.
“Sampahnya nggak enak sekali terlihat didepan mata,” kata Fitri.
Mirisnya lagi, tidak hanya tumpukan sampah, drainase Rusun Blok 12 pun juga merusak pemandanganya lantaran tersumbat oleh tumpukan sampah plastik.
“Bukan hanya dibuang di drainase tapi juga di pohon ada juga sampahnya,”tegasnya.
Perilaku masyarakat yang masih membuang sampah sembarangan ini tidak akan membuat lingkungan ini berubah.
Fitri enggan beranjak sebelum petugas kebersihan datang mengangkut tumpukan sampah tersebut dan mengawasi langsung sampab tersebut bersih diangkut petugas.
“Padahal, dua bulan lalu sudah kita bersihkan dengan gotong royong tetapi sampah kembali bertumpuk,” ungkapnya.
Bahkan untuk membuat efek jera, Pemkot Palembang telah membuat syambara untuk sangsi pembuang sampah sembarang dipajanhg di media sosial.
“Bagi yang ketahuan membuang sampah sembarangan maka akan difoto. Yang berhasil mengambil foto akan diberikan reward (penghargaan), sedangkan oknum pembuang sampah wajahnya akan diupload di sosial media. Tindakan ini dilakukan untuk membuat efek jera bagi masyarakat yang masih sembarangan membuang sampah,” beber dia.
Aturan ini, lanjut Fitri, sejalan dengan perwali yang akan kita terapkan 2019 mendatang,
“Sekarang perwalinya sedang direvisi dan Insya Allah tahun depan sudah bisa kita terapkan, ” tegasnya.
Sementara itu Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Palembang, Faizal AR menyebutkan, pihaknya sudah rutin membersihkan sampah di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) di 24 Ilir ini, bahkan setiap hari, atau dua kali sehari dilakukan pengangkatan sampah.
“Kami mohon dukungan masyarakat, karena persoalam sampah ini juga bukan tanggung jawab pemerintah saja. Melainkan kerja sama masyarakat sangat dibutuhkan dan kesadaran untuk tidak membuang sampah sembarangan, ” imbaunya.
Ia menambahkan saat ini DLHK memiliki 350 pasukan kuning dan 108 armada untuk mengangkut.
“Memang kalau jumlah masih dirasa kurang, tapi mudah-mudahan ke depan kita optimalkan lagi untuk pengangkutan sampah. Jangan membuang sampah disaluran air, ya jadinya menyumbat saluran, ” tukasnya.(A2)
Palembang, Liputan Sumsel .com - Wakil Walikota Palembang Fitrianti Agustinda , keliling kampung di kawasan 24 Ilir Kecamatan Bukit Kecil. Kebiasaan Fitri yang ingin langsung menyerap aspirasi warga ini, tidak segan segan berkeliling berjalan kaki menemui langsung warganya.
Sedikit miris saat tengah asyik berbincang dengan warga orang nomor dua di kota Palembang ini dibuat merasa tidak nyaman, saat melihat tumpukan sampah dikawasan tersebut.
“Sampahnya nggak enak sekali terlihat didepan mata,” kata Fitri.
Mirisnya lagi, tidak hanya tumpukan sampah, drainase Rusun Blok 12 pun juga merusak pemandanganya lantaran tersumbat oleh tumpukan sampah plastik.
“Bukan hanya dibuang di drainase tapi juga di pohon ada juga sampahnya,”tegasnya.
Perilaku masyarakat yang masih membuang sampah sembarangan ini tidak akan membuat lingkungan ini berubah.
Fitri enggan beranjak sebelum petugas kebersihan datang mengangkut tumpukan sampah tersebut dan mengawasi langsung sampab tersebut bersih diangkut petugas.
“Padahal, dua bulan lalu sudah kita bersihkan dengan gotong royong tetapi sampah kembali bertumpuk,” ungkapnya.
Bahkan untuk membuat efek jera, Pemkot Palembang telah membuat syambara untuk sangsi pembuang sampah sembarang dipajanhg di media sosial.
“Bagi yang ketahuan membuang sampah sembarangan maka akan difoto. Yang berhasil mengambil foto akan diberikan reward (penghargaan), sedangkan oknum pembuang sampah wajahnya akan diupload di sosial media. Tindakan ini dilakukan untuk membuat efek jera bagi masyarakat yang masih sembarangan membuang sampah,” beber dia.
Aturan ini, lanjut Fitri, sejalan dengan perwali yang akan kita terapkan 2019 mendatang, dimana pembuang sampah akan dikenakan denda sebesar Rp 250 ribu dan kurungan selama tiga hari.
“Sekarang perwalinya sedang direvisi dan Insya Allah tahun depan sudah bisa kita terapkan, ” tegasnya.
Sementara itu Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Palembang, Faizal AR menyebutkan, pihaknya sudah rutin membersihkan sampah di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) di 24 Ilir ini, bahkan setiap hari, atau dua kali sehari dilakukan pengangkatan sampah.
“Kami mohon dukungan masyarakat, karena persoalam sampah ini juga bukan tanggung jawab pemerintah saja. Melainkan kerja sama masyarakat sangat dibutuhkan dan kesadaran untuk tidak membuang sampah sembarangan, ” imbaunya.
Ia menambahkan saat ini DLHK memiliki 350 pasukan kuning dan 108 armada untuk mengangkut.
“Memang kalau jumlah masih dirasa kurang, tapi mudah-mudahan ke depan kita optimalkan lagi untuk pengangkutan sampah. Jangan membuang sampah disaluran air, ya jadinya menyumbat saluran, ” tukasnya.(A2)
Tidak ada komentar
Posting Komentar