Menteri Agama Hadiri Natal Virtual di Amerika Serikat, Tegaskan Pesan Persatuan


Amerika Serikat, Jumat, 25 Desember 2020

Jakarta, Sabtu, 26 Desember 2020

Jakarta liputansumsel.com--Menteri Agama Republik Indonesia Yaqut Cholil Qoumas hadir secara daring pada acara Natal masyarakat Indonesia di Amerika Serikat. Acara ini diselenggarakan oleh Emmanuel Indonesian Presbyterian Church (EIPC) yang terletak di daerah Washington, D.C. dan sekitarnya, dan diramaikan oleh Robert Nordling (Bandung Philharmonic), Toni Sianipar (Elfa’s Singers), Erens Mangalo, TOFFI Hamburg, serta tamu khusus dari Jerman yaitu Claudia Emmanuela Santoso yang juga telah mengharumkan nama Indonesia di luar negeri.

Meskipun baru beberapa hari menjabat, selain mengucapkan Selamat Natal dan Tahun Baru, pada kesempatan ini, Menteri Agama menegaskan kembali komitmennya untuk memberantas intoleransi  di Indonesia.

“Saya ingin menyampaikan kepada saudara-saudara semua bahwa Menteri Agama kali ini adalah Menteri Agama untuk semua agama. Kami berkomitmen bahwa perlindungan terhadap umat beragama di Indonesia tidak akan memilih-milih,” ujarnya.

Ia melanjutkan, “Semua agama akan kami lindungi dan fasilitasi, tentu ini semua untuk Indonesia. Indonesia bukan hanya milik satu agama saja, tapi Indonesia adalah milik kita semua. Semoga Tuhan memberkati kita semua.”

Rachmad Poetranto, Ketua Panitia sekaligus Penatua dari EIPC pada keterangan tertulisnya menjelaskan bahwa ia sangat berterima kasih atas kehadiran Gus Yaqut.

“Saya sangat berterima kasih atas kehadiran Pak Menteri pada acara Natal kami yang sederhana ini. Yesus juga lahir dalam kesederhanaan. Beryukur kita semua dapat melalui tahun 2020, ini tahun yang bersejarah,” ujar Rachmad yang juga bekerja di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Washington, D.C. dan merupakan Vice President dari Indonesian American Association (IAA) yang kerap kali melakukan bakti sosial skala besar di masa pandemi.

Ia melanjutkan, “Kehadiran Pak Menteri ini merupakan angin segar bagi bagi masyarakat Indonesia dimanapun kita berada. Ini adalah salah satu bentuk nyata dari komitmen Pemerintah RI untuk memberantas bibit-bibit intoleransi,” lanjut Rachmad.

James F. Sundah, musisi senior yang turut hadir pada acara ini menjelaskan, bahwa produksi Lilin-lilin Kecil kali ini khusus karena dilaksanakan ditengah masa pandemi.

“Masa-masa sulit pandemi menciptakan rasa ketakutan. Namun kita percaya bahwa Tuhan akan terus memberikan kekuatan, kasih, dan ketertiban. Mari kita selalu menjadi lilin-lilin kecil untuk menerangi sesama,” ujarnya.

Dari Jerman, Claudia Emmanuela Santoso yang juga merupakan pemenang The Voice of Germany 2019 ini mengatakan bahwa ia berharap lagu yang ia bawakan akan menjadi pesan perdamaian. “Saya berharap lagu ini bisa menjadi pesan perdamaian, kebaikan, dan menjadi berkat bagi kita semua,” ujarnya

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.