Bendungan Ambruk, 75 Hektar Sawah Terancam Kekeringan.



Lahat - Liputansumsel.com -
Bendungan air Jebol diterjang banjir mengakibatkan Petani Kesulitan untuk mengairi Sawah, Akibat jebolnya bendungan air yang diterjang arus sungai areal persawahan di Desa Ulak lebar kecamatan Tanjung Sakti Pumi kekurangan air. Sehingga pengolahan sawah tidak bisa maksimal dan terancam gagal panen.

Pengamatan di lapangan, Selasa (11/1/2019) saluran berupa bendungan dan siring ini untuk mengalirkan air ke areal persawahan 4 Desa yaitu Desa Ulak lebar, Benteng, Gunung kerto dan Pulau Panggung. kini sudah patah dan ambrol sepanjang kurang lebih 15 meter. Patahan tersebut tepat pada dinding bendungan yang mengaliri sawah warga. Karena patah sehingga tidak mencukupi pasokan air keseluruh areal persawahan. sehingga persawahan menjadi kering.

Menurut Kepala Desa Ulak lebar (Irlansyah) ambrolnya bendungan ini akibat curah hujan tinggi sehingga debit air meningkat Kemudian menghancurkan bendungan. Beliau berharap agar pemerintah melalui instansi terkait cepat tanggap untuk memperbaiki bendungan serta saluran air ke persawahan yang sudah patah ini." ungkap Irlansyah.

Dikatakannya, akibat patahnya bendungan air ini 75 hektar sawah tidak bisa dikelolah secara maksimal karena kekurangan air. Hal ini akan berdampak menurunnya hasil produksi padi. Untuk mendapatkan air saat ini warga dibimbing Kepala Desa bergotong royong menggunakan alat seadanya untuk mengalirkan air. hal terpaksa dilakukan  meskipun alirannya tidak sesuai dengan kebutuhan.
" kalau sudah dibangun kembali bendungan air bisa dimanfaatkan seperti selama ini," katanya.

 Yudi salah satu tokoh masyarakat mengatakan pengaliran air ke persawahan yang normal sangatlah dibutuhkan, bilamana kekurangan air pastinya akan berpengaruh pada hasil panen Karena itu besar harapan petani untuk perbaikan bendungan pengaliran air ke sawah mereka.
"Dampak jembol nya bendungan ini pengaliran air menjadi terkendala. Kami sangat berharap ada perhatian dari pemerintah Kabupaten Lahat untuk segera memperbaikinya," harap Yudi.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.